Jakarta Buka Tempat Wisata, Epidemolog Ingatkan Angka Kematian Covid-19 di DKI Tinggi
Minggu, 14 Maret 2021 - 06:40 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kembali membuka sejumlah tempat wisata . Menanggapi Hal tersebut, epidemolog ingatkan angka kematian Covid-19 di Jakarta tinggi.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, meski tren positifity rate di Jakarta mengalami penurunan namun angka kematian Covid-19 di Jakarta tinggi. "Satu hal, bahwa angka kematian meningkat dan itu indikator atau satu strategi yang belum tepat atau belum dilakukan terutama aspek 3 T Dan 5 M," kata Dicky Sara dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (14/3/2021).
Dia menegaskan, angka kematian akibat Covid-19 menjadi warning untuk Pemprov DKI Jakarta dalam menetapkan pelonggaran di tempat wisata. "Karana kematian adalah keparahan pandemi. Harus direspons serius. Ini menjadi catatan serius ketiak DKI melakukan pelonggaran mau tempat wisata dan lain, tentu ini tidak tepat," tambah Dicky.
Dia menjelaskan, jika pemerintah tetap membuka lokasi pariwisata setikanya harus mestabilkan angka positif dalam menangani pandemi Covid dan angka kematian.
"Untuk pembukaam pelonggaran ini antara lain bahwa harus dibuat protokol yang sifatnya spesifik untuk setiap bisnis atau pelonggaran itu, pariwisata atau kolam tenang karaoke dan lainnya harus spesifik dan tidak digeneralisir dan dievaluasi dan valuasi secara case by case jangan di lost," jelasnya.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, meski tren positifity rate di Jakarta mengalami penurunan namun angka kematian Covid-19 di Jakarta tinggi. "Satu hal, bahwa angka kematian meningkat dan itu indikator atau satu strategi yang belum tepat atau belum dilakukan terutama aspek 3 T Dan 5 M," kata Dicky Sara dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (14/3/2021).
Dia menegaskan, angka kematian akibat Covid-19 menjadi warning untuk Pemprov DKI Jakarta dalam menetapkan pelonggaran di tempat wisata. "Karana kematian adalah keparahan pandemi. Harus direspons serius. Ini menjadi catatan serius ketiak DKI melakukan pelonggaran mau tempat wisata dan lain, tentu ini tidak tepat," tambah Dicky.
Dia menjelaskan, jika pemerintah tetap membuka lokasi pariwisata setikanya harus mestabilkan angka positif dalam menangani pandemi Covid dan angka kematian.
"Untuk pembukaam pelonggaran ini antara lain bahwa harus dibuat protokol yang sifatnya spesifik untuk setiap bisnis atau pelonggaran itu, pariwisata atau kolam tenang karaoke dan lainnya harus spesifik dan tidak digeneralisir dan dievaluasi dan valuasi secara case by case jangan di lost," jelasnya.
(hab)
tulis komentar anda