Mulai Surut, Tersisa 45 dari 134 Titik Banjir di Kabupaten Bekasi
Selasa, 23 Februari 2021 - 13:35 WIB
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mengklaim banjir di wilayahnya sudah mulai surut seiring cuaca mulai cerahdua hari terakhir ini. Dari 134 titik banjir di Kabupaten Bekasi, saat ini menyisakan 45 titik banjir dan kondisinya sudah mulai menyurut.
“Hari ini titik banjir menyisakan 45 titik di 9 Kecamatan, terpantau mulai menyurut,” ujar Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja kepada wartawan di Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021).
Menurut dia, dari 9 kecamatan itu menyisakan genangan di 24 desa, dan petugas masih di lokasi melakukan penanganan. Eka menjelaskan, saat ini warga sudah mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Petugas juga turut membantu dalam proses penanganan setelah banjir.
“Warga yang terdampak banjir hingga hari ini ada 8.283 keluarga dari 27.928 keluarga terdampak banjir di wilayahnya,” katanya. Adapun banjir masih terjadi di 9 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi. Kecamatan Cabangbungin 100 cm, Cikarang Timur 80 cm, Karang Bahagia 30-90 cm, Kedungwaringin 150 cm, Muaragembong 40-100 cm. Kemudian Pebayuran 30-150 cm, Sukakarya 75-100 cm.
Kecamatan Sukawangi 40-60 cm dan Tambun Utara 80-150 cm. Eka menambahkan, setelah banjir ini, pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), membahasa penanganan banjir tersebut dan mencari solusi.
Pemkab Bekasi, akan melakukan pemetaan penanganan dampak banjir tersebut. Mulai dari perbaikan tanggul, jalan, maupun sarana prasarana lainnya yang rusak akibat banjir. “Kita juga akan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun pemerintah pusat dalam penanganan sejumlah tanggul jebol akibat banjir, terutama tanggul jebol sungai Citarum di Desa Sumberurip Pebayuran," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 27.928 keluarga terdampak banjir di wilayah Kabupaten Bekasi sepanjang Sabtu-Minggu (20-21 Februari 2021). Banjir menyebar di 134 titik di 62 desa dan 19 kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Ketinggian genangan bervariasi mulai dari puluhan sentimeter hingga dua meter. Selain luapan sungai, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul sehingga air dengan cepat menggenangi permukiman penduduk.
“Hari ini titik banjir menyisakan 45 titik di 9 Kecamatan, terpantau mulai menyurut,” ujar Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja kepada wartawan di Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021).
Menurut dia, dari 9 kecamatan itu menyisakan genangan di 24 desa, dan petugas masih di lokasi melakukan penanganan. Eka menjelaskan, saat ini warga sudah mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Petugas juga turut membantu dalam proses penanganan setelah banjir.
“Warga yang terdampak banjir hingga hari ini ada 8.283 keluarga dari 27.928 keluarga terdampak banjir di wilayahnya,” katanya. Adapun banjir masih terjadi di 9 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi. Kecamatan Cabangbungin 100 cm, Cikarang Timur 80 cm, Karang Bahagia 30-90 cm, Kedungwaringin 150 cm, Muaragembong 40-100 cm. Kemudian Pebayuran 30-150 cm, Sukakarya 75-100 cm.
Kecamatan Sukawangi 40-60 cm dan Tambun Utara 80-150 cm. Eka menambahkan, setelah banjir ini, pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), membahasa penanganan banjir tersebut dan mencari solusi.
Pemkab Bekasi, akan melakukan pemetaan penanganan dampak banjir tersebut. Mulai dari perbaikan tanggul, jalan, maupun sarana prasarana lainnya yang rusak akibat banjir. “Kita juga akan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun pemerintah pusat dalam penanganan sejumlah tanggul jebol akibat banjir, terutama tanggul jebol sungai Citarum di Desa Sumberurip Pebayuran," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 27.928 keluarga terdampak banjir di wilayah Kabupaten Bekasi sepanjang Sabtu-Minggu (20-21 Februari 2021). Banjir menyebar di 134 titik di 62 desa dan 19 kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Ketinggian genangan bervariasi mulai dari puluhan sentimeter hingga dua meter. Selain luapan sungai, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul sehingga air dengan cepat menggenangi permukiman penduduk.
(mhd)
tulis komentar anda