36 Pelajar STT Bhetel Positif Covid-19, DKI Diminta Perhatikan Warga Sekitar
Jum'at, 17 April 2020 - 19:54 WIB
JAKARTA - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi meminta Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan RW 04 dan RW 05 Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Permintaan itu bukan tanpa sebab, karena warga digegerkan dengan temuan kasus pasien Covid-19 di Asrama Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Indonesia.
"Saya minta kepada aparat terkait baik penegak hukum, kelurahan, kecamatan, wali kota untuk memberi perhatian khusus kepada Bhetel karena masih ada orang dan tutup pintu tidak mau disemprot disinfektan," ungkap Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung di lokasi, Jumat (17/4/2020).
Menurut salah satu tokoh Tanah Abang yang rumah tinggalnya berdampingan tak jauh dari Asrama Bhetel Petamburan ini, sudah sepatutnya pemerintah menindak tegas penghuni asrama yang enggan dibawa ke RSD Wisma Atlet Kamayoran untuk menjalani isolasi mandiri sekaligus mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan."Segera lakukan tindakan tegas melalui evakuasi penghuni ke luar, pisahkan mereka dari warga sekitar. Misal dibawa ke rumah sakit rujukan, dan itu harus," kata Haji Lulung.
Haji Lulung menuturkan, jika hal ini dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah akan membuat masyarakat sekitar lebih cemas. Jika kecemasan itu terjadi dan semakin memuncak maka dikhawatirkan terjadi keributan. (Baca: 36 Orang Pelajar STT Bethel Indonesia Positif Covid-19).
"Ini milik yayasan dan penghuni mengunci diri, jadi baiknya semua dikeluarkan dulu dan asrama dijaga oleh pihak yang berwajib," ucapnya.
"Saya minta kepada aparat terkait baik penegak hukum, kelurahan, kecamatan, wali kota untuk memberi perhatian khusus kepada Bhetel karena masih ada orang dan tutup pintu tidak mau disemprot disinfektan," ungkap Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung di lokasi, Jumat (17/4/2020).
Menurut salah satu tokoh Tanah Abang yang rumah tinggalnya berdampingan tak jauh dari Asrama Bhetel Petamburan ini, sudah sepatutnya pemerintah menindak tegas penghuni asrama yang enggan dibawa ke RSD Wisma Atlet Kamayoran untuk menjalani isolasi mandiri sekaligus mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan."Segera lakukan tindakan tegas melalui evakuasi penghuni ke luar, pisahkan mereka dari warga sekitar. Misal dibawa ke rumah sakit rujukan, dan itu harus," kata Haji Lulung.
Haji Lulung menuturkan, jika hal ini dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah akan membuat masyarakat sekitar lebih cemas. Jika kecemasan itu terjadi dan semakin memuncak maka dikhawatirkan terjadi keributan. (Baca: 36 Orang Pelajar STT Bethel Indonesia Positif Covid-19).
"Ini milik yayasan dan penghuni mengunci diri, jadi baiknya semua dikeluarkan dulu dan asrama dijaga oleh pihak yang berwajib," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda