Koordinasi PPKM, Kapolda Metro Tawarkan Program Kampung Tangguh
Kamis, 11 Februari 2021 - 02:36 WIB
JAKARTA - Rapat koordinasi membahas penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di wilayah Jakarta dan sekitarnya berlangsung di Polda Metro Jaya pada Rabu (10/2/2021). Rapat itu diikuti Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, Gubernur DKI Jakarta, BNPT, hingga Dinkes.
(Baca juga: Ada PPKM, Trafik Penumpang di Bandara AP I Menurun)
Dalam rapat itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran pun menawarkan program Kampung Tangguh. Adapun program tersebut juga sudah berjalan, yang mana dilakukan bersama Kodam Jaya dan pemerintah daerah pula.
"Dalam program 100 hari Bapak Kapolri ada tawaran seiring dengan kebijakan pemerintah terkait PPKM berbasis mikro. Polri dengan Kodam Jaya sudah memiliki konsep Kampung Tangguh dengan mengedepankan fungsi peran tiga pilar. Kapolri memerintahkan jajaran meningkatkan Kampung Tangguh untuk penanganan Caovid-19 di Jakarta," ujarnya pada wartawan, Rabu (10/2/2021).
(Baca juga: Anies Harap Program PPKM Mikro Bisa Turunkan Penyebaran Covid-19 di Jakarta)
Menurutnya, jumlah Kampung Tangguh yang terbangun saat ini memang belum sesuai dengan harapan dan baru ada 571 Kampung Tangguh yang sudah dibangun. Namun, penerapan Kampung Tangguh itu bisa menekan angka penyebaran virus corona.
Skema Kampung Tangguh dinilai cukup baik dalam menekan angka virus corona, yang mana metode pemecahan masalahnya dilakukan dengan cara scanning, analisis, response, dan assessment. Selain itu, Irjen Fadil pun menawarkan Babinkamtibmas untuk digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Hanya saja, kata dia, dibutuhkan support dari Pemprov DKI terkait pelaksanaan atau alat-alat untuk melakukan tracingnya. "Ini yang jadi penawaran kami, Bapak Gubernur silakan gunakan Babinkamtibmas.
Terkait anggaran kan kalau kita mau masifkan testing butuh antigen, facelift dan lain-lain. Kalau bisa disiapkan penuh dalam dua Minggu atau 28 hari ke depan akan membuahkan hasil. Mudah-mudahan tawaran kami tentang Kampung Tangguh bisa bermanfaat," tuturnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, Kampung Tangguh itu harus dikolaborasikan secara berkesinambungan dengan daerah penyangga, seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pasalnya, penyebaran Covid itu tak melulu berada di Jakarta, tapi juga di wilayah lainnya.
"Maka itu, kita rapatkan bagaimana teknis di lapangan keterpaduan antara TNI, Polri, dan Pemerintah dalam rangka menyikapi perintah pusat dari Presiden RI, untuk PPKM skala mikro ini ditegakkan mulai dari RT, RW, dan selanjutnya," katanya.
Dia menambahkan, selama diberlakukannya Kampung Tanggung, angka penyebaran covid pun mengalami penurunan yang signifikan dan diharapkan bisa terus seperti itu ke depannya. Dia pun meminta masyarakat turut serta mendukung program pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
(Baca juga: Ada PPKM, Trafik Penumpang di Bandara AP I Menurun)
Dalam rapat itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran pun menawarkan program Kampung Tangguh. Adapun program tersebut juga sudah berjalan, yang mana dilakukan bersama Kodam Jaya dan pemerintah daerah pula.
"Dalam program 100 hari Bapak Kapolri ada tawaran seiring dengan kebijakan pemerintah terkait PPKM berbasis mikro. Polri dengan Kodam Jaya sudah memiliki konsep Kampung Tangguh dengan mengedepankan fungsi peran tiga pilar. Kapolri memerintahkan jajaran meningkatkan Kampung Tangguh untuk penanganan Caovid-19 di Jakarta," ujarnya pada wartawan, Rabu (10/2/2021).
(Baca juga: Anies Harap Program PPKM Mikro Bisa Turunkan Penyebaran Covid-19 di Jakarta)
Menurutnya, jumlah Kampung Tangguh yang terbangun saat ini memang belum sesuai dengan harapan dan baru ada 571 Kampung Tangguh yang sudah dibangun. Namun, penerapan Kampung Tangguh itu bisa menekan angka penyebaran virus corona.
Skema Kampung Tangguh dinilai cukup baik dalam menekan angka virus corona, yang mana metode pemecahan masalahnya dilakukan dengan cara scanning, analisis, response, dan assessment. Selain itu, Irjen Fadil pun menawarkan Babinkamtibmas untuk digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Hanya saja, kata dia, dibutuhkan support dari Pemprov DKI terkait pelaksanaan atau alat-alat untuk melakukan tracingnya. "Ini yang jadi penawaran kami, Bapak Gubernur silakan gunakan Babinkamtibmas.
Terkait anggaran kan kalau kita mau masifkan testing butuh antigen, facelift dan lain-lain. Kalau bisa disiapkan penuh dalam dua Minggu atau 28 hari ke depan akan membuahkan hasil. Mudah-mudahan tawaran kami tentang Kampung Tangguh bisa bermanfaat," tuturnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, Kampung Tangguh itu harus dikolaborasikan secara berkesinambungan dengan daerah penyangga, seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pasalnya, penyebaran Covid itu tak melulu berada di Jakarta, tapi juga di wilayah lainnya.
"Maka itu, kita rapatkan bagaimana teknis di lapangan keterpaduan antara TNI, Polri, dan Pemerintah dalam rangka menyikapi perintah pusat dari Presiden RI, untuk PPKM skala mikro ini ditegakkan mulai dari RT, RW, dan selanjutnya," katanya.
Dia menambahkan, selama diberlakukannya Kampung Tanggung, angka penyebaran covid pun mengalami penurunan yang signifikan dan diharapkan bisa terus seperti itu ke depannya. Dia pun meminta masyarakat turut serta mendukung program pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
(maf)
tulis komentar anda