Banjir Weltevreden Cikal Bakal Berdirinya Pintu Air Manggarai
Minggu, 07 Februari 2021 - 08:13 WIB
Saat pembangunan dirancang Pemkot Batavia ingin melakukan pembuangan air sehingga tak masuk ke Weltevreden. Karena itu, selain diperlukan penutupan saluran air, kanal atau sungai buatan diperlukan untuk membuang air.
Di tahun itu juga pembangunan dikerjakan. Aliran air di Kalimalang (kini Banjir Kanal Barat) diperluas dan diperpanjang dari kawasan Manggarai, Jakarta Selatan hingga Tubagus Angke, Jakarta Barat melintasi Pejompongan, Tanah Abang, hingga Tambora.
Setahun setelah pembangunan kanal selesai, van Breen diangkat menjadi anggota dewan kota mengawasi pembangunan pintu air oleh Departement Waterstaat (Kementerian PUPR-nya Hindia Belanda) tahun 1920 dan selesai 1922.
“Konsepnya sederhana, menahan air tak masuk ke Weltevreden karena kawasan elite dan pusat pemerintahan Hindia Belanda. Maka diperlukan pembuangan melalui kanal,” kata Chandrian.
Lewat Pintu Air Manggarai aliran air dapat dikendalikan. Air dari Banjir Kanal Timur dapat terbagi menuju BKB atau Kali Ciliwung Lama. Peran petugas operator pintu menjadi sentral karena salah buang dan tak cermat Jakarta bisa banjir.
Berkontribusi terhadap penanggulangan banjir Jakarta, sebuah prasasti berukuran 60x40 meter berbahasa Belanda dibangun di pintu air utara dibuat menghormati van Breen.
"Door de Burgerrij van Batavia Werd Vit erkentelijk heid jegens den Ingenieur van de Waterstraat en Island Burgergelijke openbare werken van Breen out Werper en bouw meester der werken tat banjir vrij making van Batavia. De gedenkplaat aan gebracht in het jaahr MDCCCXIX nadat de eerst groate banjir was afgevoerd door het kanaal dat anvangt bij dezie sluis," tulis prasasti itu.
Kini diumurnya yang mendekati satu abad. Pintu air Manggarai masih memiliki peran penting. Tanpanya, banjir di tahun 1930, 1942, 1976, 2004, 2007, hingga 2019 di Jakarta bisa lebih buruk dan lama. Baca juga: Antisipasi Banjir, 10 Pompa di Waduk Pluit Mulai Disiagakan
Untuk mengatasi manajemen air di sana, Pemprov DKI terus melakukan terobosan. Selain penyekatan sampah sebelum masuk Manggarai, DKI selalu menyiagakan sejumlah alat berat di bibir kali. “Fungsinya agar aliran air tetap lancar,” kata Plt Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji.
Pihaknya selalu concern terhadap masalah sampah di Manggarai. Tanpa alat berat, pengangkutan sampah bisa dilakukan hingga berhari-hari, bahkan 1-2 minggu. Setelah banyaknya penyekatan sampah di Manggarai berkurang. Pengangkutan sampah di pintu air Manggarai hanya sekitar enam jam.
Di tahun itu juga pembangunan dikerjakan. Aliran air di Kalimalang (kini Banjir Kanal Barat) diperluas dan diperpanjang dari kawasan Manggarai, Jakarta Selatan hingga Tubagus Angke, Jakarta Barat melintasi Pejompongan, Tanah Abang, hingga Tambora.
Setahun setelah pembangunan kanal selesai, van Breen diangkat menjadi anggota dewan kota mengawasi pembangunan pintu air oleh Departement Waterstaat (Kementerian PUPR-nya Hindia Belanda) tahun 1920 dan selesai 1922.
“Konsepnya sederhana, menahan air tak masuk ke Weltevreden karena kawasan elite dan pusat pemerintahan Hindia Belanda. Maka diperlukan pembuangan melalui kanal,” kata Chandrian.
Lewat Pintu Air Manggarai aliran air dapat dikendalikan. Air dari Banjir Kanal Timur dapat terbagi menuju BKB atau Kali Ciliwung Lama. Peran petugas operator pintu menjadi sentral karena salah buang dan tak cermat Jakarta bisa banjir.
Berkontribusi terhadap penanggulangan banjir Jakarta, sebuah prasasti berukuran 60x40 meter berbahasa Belanda dibangun di pintu air utara dibuat menghormati van Breen.
"Door de Burgerrij van Batavia Werd Vit erkentelijk heid jegens den Ingenieur van de Waterstraat en Island Burgergelijke openbare werken van Breen out Werper en bouw meester der werken tat banjir vrij making van Batavia. De gedenkplaat aan gebracht in het jaahr MDCCCXIX nadat de eerst groate banjir was afgevoerd door het kanaal dat anvangt bij dezie sluis," tulis prasasti itu.
Kini diumurnya yang mendekati satu abad. Pintu air Manggarai masih memiliki peran penting. Tanpanya, banjir di tahun 1930, 1942, 1976, 2004, 2007, hingga 2019 di Jakarta bisa lebih buruk dan lama. Baca juga: Antisipasi Banjir, 10 Pompa di Waduk Pluit Mulai Disiagakan
Untuk mengatasi manajemen air di sana, Pemprov DKI terus melakukan terobosan. Selain penyekatan sampah sebelum masuk Manggarai, DKI selalu menyiagakan sejumlah alat berat di bibir kali. “Fungsinya agar aliran air tetap lancar,” kata Plt Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji.
Pihaknya selalu concern terhadap masalah sampah di Manggarai. Tanpa alat berat, pengangkutan sampah bisa dilakukan hingga berhari-hari, bahkan 1-2 minggu. Setelah banyaknya penyekatan sampah di Manggarai berkurang. Pengangkutan sampah di pintu air Manggarai hanya sekitar enam jam.
tulis komentar anda