Anies Tunda Formula E, Anggota DPRD DKI: Batalkan Saja, Tarik Kembali Komitmen Fee
Minggu, 24 Januari 2021 - 12:46 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk menunda kembali penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E di tahun 2021. Alasannya, situasi pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali.
Baca Juga: Unik, Kursi Cukur Barbershop Ini Gunakan Motor Harley Davidson Asli
Sebelumnya, Pemprov DKI sudah membayar anggaran Formula E dalam bentuk uang commitment fee sebesar Rp560 miliar. Pada APBD 2019, Pemprov DKI membayar sebesar Rp360 miliar, sementara pada APBD 2020 juga telah dibayarkan sebesar Rp200 miliar untuk pagelaran Formula E tahun 2021. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait acara tersebut.
Baca Juga: Fadli Zon Bertemu Fadli Zon di Lokasi Banjir Bandang Gunung Mas
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dan Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, meminta kepada Gubernur Anies Baswedan untuk membatalkan gelaran Formula E di Jakarta.
“Agenda Formula E yang rencananya diadakan di Jakarta dibatalkan sajalah, karena Pandemi Covid-19 belum berakhir hingga saat ini, acara tersebut juga tidak ada urgensinya sama sekali. Jadi tak perlu lah Pak Anies membuat acara Formula E ini,”kata Kenneth dalam keterangannya, Minggu (24/1/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Kent itu, alangkah baiknya commitment fee sebesar Rp560 miliar untuk Formula E ditarik kembali dan difokuskan untuk pemulihan ekonomi warga DKI Jakarta akibat dampak Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ingin Tubuh Seksi Seperti Georgina Rodriguez? Ini Menu Latihannya
“Tarik saja commitment fee untuk Formula E. Dana itu besar sekali, bisa untuk membantu warga di tengah Pandemi Covid-19. Jangan hanya menunda acara tersebut, tapi batalkan dan tarik semua uangnya!. Seperti kita ketahui saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah defisit anggaran,” tegas Kent.
Kent pun meminta kepada orang nomor satu di Jakarta itu, harus bisa menjelaskan kepada warga DKI Jakarta terkait dengan commitment fee untuk Formula E yang dananya sangat fantastis itu. "Yang dipakai untuk membayar commitment fee itu uang rakyat, jadi satu sen pun harus ada pertanggung jawabannya ke rakyat. Pak Anies harus bisa memberikan penjelasan sedetil-detilnya kepada rakyat, agar tidak ada salah paham dikemudian hari," tegas Kent.
Baca Juga: Unik, Kursi Cukur Barbershop Ini Gunakan Motor Harley Davidson Asli
Sebelumnya, Pemprov DKI sudah membayar anggaran Formula E dalam bentuk uang commitment fee sebesar Rp560 miliar. Pada APBD 2019, Pemprov DKI membayar sebesar Rp360 miliar, sementara pada APBD 2020 juga telah dibayarkan sebesar Rp200 miliar untuk pagelaran Formula E tahun 2021. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait acara tersebut.
Baca Juga: Fadli Zon Bertemu Fadli Zon di Lokasi Banjir Bandang Gunung Mas
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dan Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, meminta kepada Gubernur Anies Baswedan untuk membatalkan gelaran Formula E di Jakarta.
“Agenda Formula E yang rencananya diadakan di Jakarta dibatalkan sajalah, karena Pandemi Covid-19 belum berakhir hingga saat ini, acara tersebut juga tidak ada urgensinya sama sekali. Jadi tak perlu lah Pak Anies membuat acara Formula E ini,”kata Kenneth dalam keterangannya, Minggu (24/1/2021).
Baca Juga
Baca Juga: Ingin Tubuh Seksi Seperti Georgina Rodriguez? Ini Menu Latihannya
“Tarik saja commitment fee untuk Formula E. Dana itu besar sekali, bisa untuk membantu warga di tengah Pandemi Covid-19. Jangan hanya menunda acara tersebut, tapi batalkan dan tarik semua uangnya!. Seperti kita ketahui saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah defisit anggaran,” tegas Kent.
Kent pun meminta kepada orang nomor satu di Jakarta itu, harus bisa menjelaskan kepada warga DKI Jakarta terkait dengan commitment fee untuk Formula E yang dananya sangat fantastis itu. "Yang dipakai untuk membayar commitment fee itu uang rakyat, jadi satu sen pun harus ada pertanggung jawabannya ke rakyat. Pak Anies harus bisa memberikan penjelasan sedetil-detilnya kepada rakyat, agar tidak ada salah paham dikemudian hari," tegas Kent.
tulis komentar anda