Kasus Corona Melonjak, Wagub DKI Minta Tingkatkan Tes PCR
Selasa, 29 Desember 2020 - 04:14 WIB
Politisi Gerindra itu berharap pihak rumah sakit tidak lagi terlambat dalam melaporkan jumlah kasus Covid-19 hariannya. Dia mengklaim, Pemprov DKI masih bisa menangani pandemi Covid-19.
"Yang harus dilihat adalah sejauh mana kami bisa menangani ini, faktanya angka kesembuhan terus meningkat, 91, 92 persen, dan angka kematian terus turun, 1,8-1,7 persen. ini menunjukan bahwa kami semua bisa menangani ini dengan cukup baik dan terkendali," jelas Ariza.
Ariza mengatakan, Pemprov DKI tidak menutup kemungkinan akan mengambil kebijakan emergency break atau rem darurat dengan kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.
Dia memaparkan, kebijakan tersebut akan diambil berdasarkan fakta dan data dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dengan mengelar rapat bersama para pakar epidemologi, para ahli, Satgas Covid-19, hingga Forkopimda.
"Kalau nanti memang sudah melebihi dari standar terkait R0, kasus aktif dan lainnya bisa saja emergency break ditarik kembali. Sebaliknya, kalau memang itu cukup, standar baik, tetap seperti sekarang, dan kalau semakin baik lagi, bisa saja ada pelonggaran," lanjutnya.
Ariza menambahkan, pihaknya mengajak semua pihak untuk menaati protokol kesehatan agar kasus penularan Covid-19 bisa segera dikendalikan.
"Jadi, semua keputusan itu sangat bergantung pada fakta dan data. Oleh karena itu kami minta kepada semua pihak, termasuk dunia usaha, perkantoran, bekerja sama untuk memastikan agar kota Jakarta terjadi pengurangan dan segera terbebas dari Covid. Mohon dukungan dari semua masyarakat, termasuk klaster keluarga yang terus meningkat. Di rumah kami minta tetap melaksanakan prokes, termasuk memakai masker," tambah dia.
Lihat Juga: Pengmas FIA UI Tingkatkan Internalisasi Entrepreneurial Mindset di Kalangan Pelajar Jakarta
"Yang harus dilihat adalah sejauh mana kami bisa menangani ini, faktanya angka kesembuhan terus meningkat, 91, 92 persen, dan angka kematian terus turun, 1,8-1,7 persen. ini menunjukan bahwa kami semua bisa menangani ini dengan cukup baik dan terkendali," jelas Ariza.
Ariza mengatakan, Pemprov DKI tidak menutup kemungkinan akan mengambil kebijakan emergency break atau rem darurat dengan kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.
Dia memaparkan, kebijakan tersebut akan diambil berdasarkan fakta dan data dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dengan mengelar rapat bersama para pakar epidemologi, para ahli, Satgas Covid-19, hingga Forkopimda.
"Kalau nanti memang sudah melebihi dari standar terkait R0, kasus aktif dan lainnya bisa saja emergency break ditarik kembali. Sebaliknya, kalau memang itu cukup, standar baik, tetap seperti sekarang, dan kalau semakin baik lagi, bisa saja ada pelonggaran," lanjutnya.
Ariza menambahkan, pihaknya mengajak semua pihak untuk menaati protokol kesehatan agar kasus penularan Covid-19 bisa segera dikendalikan.
"Jadi, semua keputusan itu sangat bergantung pada fakta dan data. Oleh karena itu kami minta kepada semua pihak, termasuk dunia usaha, perkantoran, bekerja sama untuk memastikan agar kota Jakarta terjadi pengurangan dan segera terbebas dari Covid. Mohon dukungan dari semua masyarakat, termasuk klaster keluarga yang terus meningkat. Di rumah kami minta tetap melaksanakan prokes, termasuk memakai masker," tambah dia.
Lihat Juga: Pengmas FIA UI Tingkatkan Internalisasi Entrepreneurial Mindset di Kalangan Pelajar Jakarta
(maf)
tulis komentar anda