Kasus Corona Melonjak, Wagub DKI Minta Tingkatkan Tes PCR

Selasa, 29 Desember 2020 - 04:14 WIB
loading...
Kasus Corona Melonjak,...
Ahmad Riza Patria (Ariza) menjelaskan, kenaikan kasus Covid-19 yang tembus 2 ribu per hari di Ibu Kota lantaran adanya peningkatan jumlah swab test PCR. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menjelaskan, kenaikan kasus virus Corona (Covid-19) yang tembus 2 ribu per hari di Ibu Kota lantaran adanya peningkatan jumlah swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).

(Baca juga: Indonesia Tutup Akses WNA di 2021, DPR: Jangan Sampai Kecolongan)

Ariza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah 9 kali lebih banyak dari standar WHO dalam melakukan swab test PCR yakni 1 per 1.000 orang setiap pekan.

(Baca juga: Indonesia Mulai Larang WNA Masuk pada 1-14 Januari 2021)
Kasus Corona Melonjak, Wagub DKI Minta Tingkatkan Tes PCR

"Terkait adanya peningkatan, satu memang test PCR kita tingkatkan terus di Jakarta ini, dari 6 ribu, 7 ribu, dan 10 ribu. Standar kami, ingin rata-rata 10 ribu, bahkan sudah lebih, 11-12 ribu. Bahkan jumlahnya sudah 9 kali dari standar WHO dalam sepekan," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta, Senin (28/12/2020).

(Baca juga: Cegah Covid-19 Jenis Baru, Komisi I DPR Dukung Indonesia Tutup Akses WNA di 2021)

Ariza menerangkan, melonjaknya kenaikan kasus Covid-19 per hari Jakarta juga karena faktor keterlambatan sejumlah rumah sakit yang melaporkan temuan kasus Covid-19 di tempatnya.

emang pelaporan itu kan kami rumah sakit macam-macam, ada Rumah Sakit BUMD, BUMN, RSUD, swasta, dan sebagainya. Memang ada beberapa dari tempat lain yang datanya terlambat, sehingga itu yang kami sebut rapelan, yang harusnya data disetor hari ini ternyata yang disetor hari ini sudah 2-3 hari sebelumnya, sehingga menumpuk, dan terjadi peningkatan," ucap dia.

Politisi Gerindra itu berharap pihak rumah sakit tidak lagi terlambat dalam melaporkan jumlah kasus Covid-19 hariannya. Dia mengklaim, Pemprov DKI masih bisa menangani pandemi Covid-19.

"Yang harus dilihat adalah sejauh mana kami bisa menangani ini, faktanya angka kesembuhan terus meningkat, 91, 92 persen, dan angka kematian terus turun, 1,8-1,7 persen. ini menunjukan bahwa kami semua bisa menangani ini dengan cukup baik dan terkendali," jelas Ariza.

Ariza mengatakan, Pemprov DKI tidak menutup kemungkinan akan mengambil kebijakan emergency break atau rem darurat dengan kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.

Dia memaparkan, kebijakan tersebut akan diambil berdasarkan fakta dan data dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dengan mengelar rapat bersama para pakar epidemologi, para ahli, Satgas Covid-19, hingga Forkopimda.

"Kalau nanti memang sudah melebihi dari standar terkait R0, kasus aktif dan lainnya bisa saja emergency break ditarik kembali. Sebaliknya, kalau memang itu cukup, standar baik, tetap seperti sekarang, dan kalau semakin baik lagi, bisa saja ada pelonggaran," lanjutnya.

Ariza menambahkan, pihaknya mengajak semua pihak untuk menaati protokol kesehatan agar kasus penularan Covid-19 bisa segera dikendalikan.

"Jadi, semua keputusan itu sangat bergantung pada fakta dan data. Oleh karena itu kami minta kepada semua pihak, termasuk dunia usaha, perkantoran, bekerja sama untuk memastikan agar kota Jakarta terjadi pengurangan dan segera terbebas dari Covid. Mohon dukungan dari semua masyarakat, termasuk klaster keluarga yang terus meningkat. Di rumah kami minta tetap melaksanakan prokes, termasuk memakai masker," tambah dia.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)