Rapid Test Antigen, Penumpang di Terminal Jatijajar Depok Turun
Jum'at, 25 Desember 2020 - 22:18 WIB
Penumpang bus tampak mengantre dengan menerapkan protokol kesehatan dan pengawalan dari petugas Satpol PP. Foto/Dok/SINDOnews
DEPOK - Jumlah penumpang bus di Terminal Jatijajar pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 tampak turun. Di tahun-tahun sebelumnya, jumlah penumpang pada masa libur Nataru mencapai 1.000 orang.
“Saat ini sekitat 400-600 orang,” ujar Kordinator Satuan Pelayanan Terminal Jatijajar, Angga Kusumadiharja kepada wartawan di Depok, Jumat (25/12/2020). ( )
Setiap harinya ada sekitar 80-90 armada yang berangkat dari Terminal Jatijajar menuju luar kota. Jalur yang tersedia antara lain ke Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur.
“Ke timur itu paling jauh NTB dan Bali kalau ke wilayah barat Palembang, Lampung, Padang,” tambah Angga. (
)
Rata-rata penumpang adalah mereka dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum berangkat, mereka diimbau untuk menjalani rapid test antigen.
“Penumpang diimbau untuk rapid test antigen. Untuk yang di swab dilakukan secara acak, penumpang kita tes itu sekitar 30 sampai 50 orang 1 hari rencananya,” paparnya.
Rapid test ini bertujuan sebagai bukti bahwa penumpang sudah menjalani di pemberangkatan awal. Karena diketahui bahwa sejumlah kota mewajibkan pendatang untuk rapid test antigen.
“Gunanya karena ada beberapa tempat ya di daerah seperti Solo, Bali, Jogja itu kan harus menggunakan diwajibkan,” pungkasnya. ( )
“Saat ini sekitat 400-600 orang,” ujar Kordinator Satuan Pelayanan Terminal Jatijajar, Angga Kusumadiharja kepada wartawan di Depok, Jumat (25/12/2020). ( )
Setiap harinya ada sekitar 80-90 armada yang berangkat dari Terminal Jatijajar menuju luar kota. Jalur yang tersedia antara lain ke Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur.
“Ke timur itu paling jauh NTB dan Bali kalau ke wilayah barat Palembang, Lampung, Padang,” tambah Angga. (
Baca Juga
Rata-rata penumpang adalah mereka dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum berangkat, mereka diimbau untuk menjalani rapid test antigen.
“Penumpang diimbau untuk rapid test antigen. Untuk yang di swab dilakukan secara acak, penumpang kita tes itu sekitar 30 sampai 50 orang 1 hari rencananya,” paparnya.
Rapid test ini bertujuan sebagai bukti bahwa penumpang sudah menjalani di pemberangkatan awal. Karena diketahui bahwa sejumlah kota mewajibkan pendatang untuk rapid test antigen.
“Gunanya karena ada beberapa tempat ya di daerah seperti Solo, Bali, Jogja itu kan harus menggunakan diwajibkan,” pungkasnya. ( )
(mhd)
tulis komentar anda