Kontak Erat dengan Jenazah, Tim Pemburu Covid-19 PMJ Tracing Belasan Orang di Cilandak
Selasa, 22 Desember 2020 - 07:33 WIB
JAKARTA - Tim Pemburu Covid-19 Polda Metro Jaya melakukan tracing terhadap sejumlah orang yang sempat kontak erat dengan penderita Covid-19 warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (20/12/2020).
Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengatakan Tim Pemburu Covid-19 melakukan tracing pada Senin 22 Desember 2020, setelah menerima informasi dari masyarakat tentang adanya kegiatan pasca pemulasaran jenazah korban Covid-19.
“Ada kontak erat beberapa orang dengan jenazah, di antaranya keluarga dan tetangganya,” kata Kombes Pol Mokhammad Ngajib di Mapolda Metro Jaya. (Baca juga: Kapolda Metro Fadil Imran Luncurkan Tim Pemburu Covid-19)
Dari hasil penelusuran, kata dia, Tim Pemburu Covid-19 yang bertugas melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan pembubaran kerumunan mendapatkan 13 orang yang melakukan kontak erat dengan jenazah tersebut. Selanjutnya, mereka menjalani rapid test. Hasilnya, 12 orang dinyatakan non-reaktif dan satu orang reaktif.
“Kami menyarankan satu orang yang reaktif untuk menjalani isolasi mandiri dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan tes Swab PCR,” ujar Kombes Pol Mokhammad Ngajib.
Untuk diketahui, pada Minggu (20/12/2020) seorang warga, Royke Caawoan (65), meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Jalan Haji Ipin, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Sebelum menjalani isolasi mandiri, Royke Caawoan sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa pekan.
Timsus Pemulasaran Polda Metro Jaya bersama petugas Puskesmas Kecamatan Cilandak melakukan pemulasaran jenazah Royke Caawoan. Meski sempat ada penolakan dari pihak keluarga, Timsus tetap menerapkan prosedur Covid-19 dalam pemakaman jenazah Royke Caawoan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
“Setelah kami memberi penjelasan, akhirnya pihak keluarga mengizinkan jenazah almarhum dimakamkan dengan prosedur Covid-19,” tutur Kombes Pol. Ngajib. (Baca juga: Kapolda Metro Jaya Gandeng Komunitas Ojol dan Wartawan Jadi Tim Pemburu Covid-19)
Menurut warga sekitar, Royke Caawoan memang tinggal sendirian selama menjalani isolasi mandiri di kediamannya. Keluarganya hanya sesekali datang untuk mengantarkan makanan.
"Almarhum Royke sempat tiga minggu dirawat di rumah sakit. Ada latar belakang penyakit. Kata pihak rumah sakit, Royke sudah baikan, tinggal menjalani isolasi mandiri,” kata Wawan, Ketua RT 11/RW 11, Kelurahan Cilandak.
Wawan juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Timsus Pemulasaran PMJ dalam pemakaman jenazah warganya yang menjadi korban Covid-19. Dia juga mengapresiasi langkah proaktif Tim Pemburu Covid-19 PMJ untuk melakukan tracing terhadap orang-orang yang sempat kontak erat dengan jenazah Royke.
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengatakan Tim Pemburu Covid-19 melakukan tracing pada Senin 22 Desember 2020, setelah menerima informasi dari masyarakat tentang adanya kegiatan pasca pemulasaran jenazah korban Covid-19.
“Ada kontak erat beberapa orang dengan jenazah, di antaranya keluarga dan tetangganya,” kata Kombes Pol Mokhammad Ngajib di Mapolda Metro Jaya. (Baca juga: Kapolda Metro Fadil Imran Luncurkan Tim Pemburu Covid-19)
Dari hasil penelusuran, kata dia, Tim Pemburu Covid-19 yang bertugas melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan pembubaran kerumunan mendapatkan 13 orang yang melakukan kontak erat dengan jenazah tersebut. Selanjutnya, mereka menjalani rapid test. Hasilnya, 12 orang dinyatakan non-reaktif dan satu orang reaktif.
“Kami menyarankan satu orang yang reaktif untuk menjalani isolasi mandiri dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan tes Swab PCR,” ujar Kombes Pol Mokhammad Ngajib.
Untuk diketahui, pada Minggu (20/12/2020) seorang warga, Royke Caawoan (65), meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Jalan Haji Ipin, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Sebelum menjalani isolasi mandiri, Royke Caawoan sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa pekan.
Timsus Pemulasaran Polda Metro Jaya bersama petugas Puskesmas Kecamatan Cilandak melakukan pemulasaran jenazah Royke Caawoan. Meski sempat ada penolakan dari pihak keluarga, Timsus tetap menerapkan prosedur Covid-19 dalam pemakaman jenazah Royke Caawoan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
“Setelah kami memberi penjelasan, akhirnya pihak keluarga mengizinkan jenazah almarhum dimakamkan dengan prosedur Covid-19,” tutur Kombes Pol. Ngajib. (Baca juga: Kapolda Metro Jaya Gandeng Komunitas Ojol dan Wartawan Jadi Tim Pemburu Covid-19)
Menurut warga sekitar, Royke Caawoan memang tinggal sendirian selama menjalani isolasi mandiri di kediamannya. Keluarganya hanya sesekali datang untuk mengantarkan makanan.
"Almarhum Royke sempat tiga minggu dirawat di rumah sakit. Ada latar belakang penyakit. Kata pihak rumah sakit, Royke sudah baikan, tinggal menjalani isolasi mandiri,” kata Wawan, Ketua RT 11/RW 11, Kelurahan Cilandak.
Wawan juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Timsus Pemulasaran PMJ dalam pemakaman jenazah warganya yang menjadi korban Covid-19. Dia juga mengapresiasi langkah proaktif Tim Pemburu Covid-19 PMJ untuk melakukan tracing terhadap orang-orang yang sempat kontak erat dengan jenazah Royke.
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
(thm)
tulis komentar anda