Kirim Surat ke Keluarga, Pengamat Ini Anggap Habib Rizieq Mulai Berubah
Sabtu, 19 Desember 2020 - 03:02 WIB
JAKARTA - Sikap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab setelah ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya dianggap berubah. Sikap Habib Rizieq dinilai mulai melunak.
"Beliau sudah tahu bahwa dalam kasusnya saat ini tidak dapat diselesaikan dengan suara yang keras. Sehingga beliau memilih dengan cara yang lebih halus untuk menjalankan proses hukum," ujar pengamat sosial dan masyarakat, Kan Hiung kepada wartawan di Jakarta, Jumat 18 Desember 2020.
Pernyataan Kan itu muncul seiring dengan viralnya surat Habib Rizieq kepada keluarganya. Dia melihat, dengan cara yang halus demikian, HRS berharap para pendukungnya akan berjuang lebih keras untuk membelanya agar bisa lepas dari jerat hukuman.
"Dengan cara halus tersebut akan mengundang pemandangan lawan politik di seberang bahwa HRS menjadi lebih lemah," pungkasnya.
Pendapat senada juga dilontarkan oleh pengamat perilaku, Lutfi JW. Ia mengatakan, surat Habib Rizieq itu sebagai upaya untuk menenangkan keluarga dan pendukung garis kerasnya. Ia juga melihat, ada maksud tersirat dari surat yang dilayangkan HRS beberapa waktu lalu.
"Perlu diwaspadai, ini untuk memuluskan gugatan praperadilannya. Kalau beliau terus menerus keras, akan semakin dijegal," paparnya. ( )
Sedangkan Effendy Ahmad dari Bara Baja menjelaskan, surat yang dilayangkan HRS kepada istri dan keluarganya guna mengabarkan situasi dan kondisinya dalam tahanan serta menyampaikan pesan terkait makanan yang diinginkan untuk berbuka puasa menyiratkan sebuah 'kejanggalan'.
"Yang menjadi pertanyaan saya, apakah ada sesuatu yang dikhwatirkan pada diri HRS tentang makanan?” tanyanya.
Dia juga melihat, banyaknya yang 'pasang badan' dan ingin menggantikan HRS di penjara atau setidaknya ikut mendampingi di penjara memperlihatkan dua maksud. ( )
"Mereka benar-benar tulus mengikuti imamnya atau ada suatu strategi yang di rancang oleh orang-orang yang menggerakkan demo untuk melakukan sesuatu pada HRS," ucapnya.
Ia pun menduga, ada yang memainkan situasi di luar kendali HRS. "Kesimpulannya HRS adalah kunci utama dalam banyak perkara yang menimpanya, namun ia bukanlah perancang atau pemodal, tetapi hanya pelaku yang siap jadi martir. Jadi menurut saya, HRS harus dijaga dan dilindungi dengan baik oleh Polri dengan maksud untuk mengungkap siapa yang ada di baliknya," katanya.
Lihat Juga: 24 Tersangka Judol Komdigi Sudah Ditangkap, Ada Alwin Jabarti Kiemas dan Eks Komisaris BUMN
"Beliau sudah tahu bahwa dalam kasusnya saat ini tidak dapat diselesaikan dengan suara yang keras. Sehingga beliau memilih dengan cara yang lebih halus untuk menjalankan proses hukum," ujar pengamat sosial dan masyarakat, Kan Hiung kepada wartawan di Jakarta, Jumat 18 Desember 2020.
Pernyataan Kan itu muncul seiring dengan viralnya surat Habib Rizieq kepada keluarganya. Dia melihat, dengan cara yang halus demikian, HRS berharap para pendukungnya akan berjuang lebih keras untuk membelanya agar bisa lepas dari jerat hukuman.
"Dengan cara halus tersebut akan mengundang pemandangan lawan politik di seberang bahwa HRS menjadi lebih lemah," pungkasnya.
Pendapat senada juga dilontarkan oleh pengamat perilaku, Lutfi JW. Ia mengatakan, surat Habib Rizieq itu sebagai upaya untuk menenangkan keluarga dan pendukung garis kerasnya. Ia juga melihat, ada maksud tersirat dari surat yang dilayangkan HRS beberapa waktu lalu.
"Perlu diwaspadai, ini untuk memuluskan gugatan praperadilannya. Kalau beliau terus menerus keras, akan semakin dijegal," paparnya. ( )
Sedangkan Effendy Ahmad dari Bara Baja menjelaskan, surat yang dilayangkan HRS kepada istri dan keluarganya guna mengabarkan situasi dan kondisinya dalam tahanan serta menyampaikan pesan terkait makanan yang diinginkan untuk berbuka puasa menyiratkan sebuah 'kejanggalan'.
"Yang menjadi pertanyaan saya, apakah ada sesuatu yang dikhwatirkan pada diri HRS tentang makanan?” tanyanya.
Dia juga melihat, banyaknya yang 'pasang badan' dan ingin menggantikan HRS di penjara atau setidaknya ikut mendampingi di penjara memperlihatkan dua maksud. ( )
"Mereka benar-benar tulus mengikuti imamnya atau ada suatu strategi yang di rancang oleh orang-orang yang menggerakkan demo untuk melakukan sesuatu pada HRS," ucapnya.
Ia pun menduga, ada yang memainkan situasi di luar kendali HRS. "Kesimpulannya HRS adalah kunci utama dalam banyak perkara yang menimpanya, namun ia bukanlah perancang atau pemodal, tetapi hanya pelaku yang siap jadi martir. Jadi menurut saya, HRS harus dijaga dan dilindungi dengan baik oleh Polri dengan maksud untuk mengungkap siapa yang ada di baliknya," katanya.
Lihat Juga: 24 Tersangka Judol Komdigi Sudah Ditangkap, Ada Alwin Jabarti Kiemas dan Eks Komisaris BUMN
(mhd)
tulis komentar anda