Ledakan Kluster Industri, Ribuan Buruh Jalani Tes Swab di MM2100
Kamis, 03 Desember 2020 - 15:03 WIB
BEKASI - Ribuanburuh mulai menjalani tesswabmassal di Kawasan Industri MM2100,Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/12/2020). Ini menjadi kali pertama dari rencana 12.000 tes usap massal yang diperuntukkan bagi karyawan pabrikdi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyahmengatakan, untuk tes swab pekan pertama dilakukan hari ini, dan pekan depan akan terus berlanjut hingga 12.000 buruh.
“Hari ini sebanyak 2.000 buruh mengikuti tes swab,” katanya kepada wartawan di Bekasi, Kamis (3/12/2020). ( )
Tes massal ini dilaksanakan Gugus Tugas Covid-19 Pusat dengan menggandeng Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi. Tes massal terhadap buruh dilakukan lantaran tingginya tingkat paparan Covid-19 di klaster industri.Dalam kali pertama ini, tes dibagi dua sif yakni pagi dan siang yang masing-masing berjumlah 1.000 buruh.
Ribuan buruh yang menjalani tes usap ini berasal dari sedikitnya 70 perusahaan di Kawasan MM2100. “Jadi ada 70 perusahaan yang mengajukan tes, kemudian dibagi-bagi. Setiap perusahaan ada 100 sampai 150 karyawannya yang dites. Sistemnya random namun nantinya diharapkan dapat mengetahui lebih lanjut dari klaster industri ini,” ucapnya.
KabidPencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikohmenambahkan,Kawasan MM2100 menjadi lokasi pertama tes usap lantaran kawasan ini dinilai masuk zona merah. Tingginya jumlah perusahaan berpotensi berbanding lurus dengan jumlah kasus Covid-19.
Belum lagi beberapa klaster industri dengan kasus tertinggi berlokasi di kawasan ini, salah satunya LG Electronic. “Kawasan ini juga jadi pilihan pertama karena di banyak perusahaan di sini yang punya mesin PCR sehingga memudahkan. Namun di tes yang lainnya juga akan dilaksanakan di Kawasan-kawasan lain,” ungkapnya.
Pengambilan sampel hasil tes usap ini, lanjutdia, akan diperiksa di laboratorium milik Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta. Ditargetkan, hasil tes bisa diketahui dalam waktu empat hari.Bahkan,tes usap massal ini diprediksi bakal mendongkrak jumlah kasus positif Covid-19 diwilayahKabupaten Bekasi.
Meski demikian, peningkatan kasus ini dapat menjadi landasan gugus tugas untuk menangani klaster industri. ( )
“Jadi jangan kaget jika nantinya jumlah kasus bakal naik. Tapi potensi kenaikan kasus ini sudah diantisipasi dengan jumlah lokasi karantina dan tracing menyeluruh. Hasil dari sini juga akan menjadi pemetaan untuk penanganan klaster industri ini,” ucapnya.
Masrikoh menegaskan,jika klaster industri menjadi menjadi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Bekasi. Lebih dari 60 persen kasus berasal dari kalangan pekerja pabrik.
“Bahkan di setiap minggu penambahan kasus pasti ada laporan dari perusahaan. Untuk itu penanganan lebih serius wajib dilakukan,”tegasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyahmengatakan, untuk tes swab pekan pertama dilakukan hari ini, dan pekan depan akan terus berlanjut hingga 12.000 buruh.
“Hari ini sebanyak 2.000 buruh mengikuti tes swab,” katanya kepada wartawan di Bekasi, Kamis (3/12/2020). ( )
Tes massal ini dilaksanakan Gugus Tugas Covid-19 Pusat dengan menggandeng Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi. Tes massal terhadap buruh dilakukan lantaran tingginya tingkat paparan Covid-19 di klaster industri.Dalam kali pertama ini, tes dibagi dua sif yakni pagi dan siang yang masing-masing berjumlah 1.000 buruh.
Ribuan buruh yang menjalani tes usap ini berasal dari sedikitnya 70 perusahaan di Kawasan MM2100. “Jadi ada 70 perusahaan yang mengajukan tes, kemudian dibagi-bagi. Setiap perusahaan ada 100 sampai 150 karyawannya yang dites. Sistemnya random namun nantinya diharapkan dapat mengetahui lebih lanjut dari klaster industri ini,” ucapnya.
KabidPencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikohmenambahkan,Kawasan MM2100 menjadi lokasi pertama tes usap lantaran kawasan ini dinilai masuk zona merah. Tingginya jumlah perusahaan berpotensi berbanding lurus dengan jumlah kasus Covid-19.
Belum lagi beberapa klaster industri dengan kasus tertinggi berlokasi di kawasan ini, salah satunya LG Electronic. “Kawasan ini juga jadi pilihan pertama karena di banyak perusahaan di sini yang punya mesin PCR sehingga memudahkan. Namun di tes yang lainnya juga akan dilaksanakan di Kawasan-kawasan lain,” ungkapnya.
Pengambilan sampel hasil tes usap ini, lanjutdia, akan diperiksa di laboratorium milik Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta. Ditargetkan, hasil tes bisa diketahui dalam waktu empat hari.Bahkan,tes usap massal ini diprediksi bakal mendongkrak jumlah kasus positif Covid-19 diwilayahKabupaten Bekasi.
Meski demikian, peningkatan kasus ini dapat menjadi landasan gugus tugas untuk menangani klaster industri. ( )
“Jadi jangan kaget jika nantinya jumlah kasus bakal naik. Tapi potensi kenaikan kasus ini sudah diantisipasi dengan jumlah lokasi karantina dan tracing menyeluruh. Hasil dari sini juga akan menjadi pemetaan untuk penanganan klaster industri ini,” ucapnya.
Masrikoh menegaskan,jika klaster industri menjadi menjadi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Bekasi. Lebih dari 60 persen kasus berasal dari kalangan pekerja pabrik.
“Bahkan di setiap minggu penambahan kasus pasti ada laporan dari perusahaan. Untuk itu penanganan lebih serius wajib dilakukan,”tegasnya.
(mhd)
tulis komentar anda