Jaring Travel Gelap, Polisi: Paling Banyak di Jalur Tikus
Selasa, 12 Mei 2020 - 01:18 WIB
JAKARTA - Kendaraan travel yang terjaring operasi penyekatan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kerap berupaya menyelundupkan warga yang hendak mudik ke kampung halamannya masing-masing. Kendaraan travel itu juga kerap terjaring operasi polisisaat melitas di jalur tikus. (Baca juga: Waspadai Kebiasaan Tak Sehat yang Sering Dilakukan Saat Berbuka Puasa )
"Kita amankan mereka, ada yang di tol, arteri, dan paling banyak di jalur tikus. Kita sudah mapping pergerakan mereka dan bisa kita amankan di jalur-jalur tersebut," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya,Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogodi Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin 11 Mei 2020. (Baca juga: Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung, PKS: Sama-sama Berisiko Bawa Virus )
Dia menegakskan, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan larangan pemerintah untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Dipastikan tidak ada anggotanya yang menerima sogokan guna meloloskan pemudik. Apabila ada masyarakat yang menemukan hal ini bisa segera melaporkannya. Sambodo dengan tegas akan memecat anggotnya jika terbukti demikian.
"Kepada seluruh masyarakat, apabila ada anggota Polri yang menerima sogokan pemudik, tolong videokan, tolong data. Kami akan tindak tegas dan bahkan saya tidak akan ragu-ragu mengusulkan agar anggota tersebut dipecat," katanya. (Baca juga: Priska Nugroho, Merawat Poin Lewat Turnamen Rutin )
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat sejak Operasi Ketupat 2020 dimulai pada 24 April hingga 11 Mei 2020, pihaknya telah menjaring 228 kendaraan travel gelap. Sebanyak 228 kendaraan travel gelap tersebut diketahui mengangkut 1.389 warga yang hendak mudik dari wilayah Jadetabek.
"Kita amankan mereka, ada yang di tol, arteri, dan paling banyak di jalur tikus. Kita sudah mapping pergerakan mereka dan bisa kita amankan di jalur-jalur tersebut," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya,Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogodi Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin 11 Mei 2020. (Baca juga: Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung, PKS: Sama-sama Berisiko Bawa Virus )
Dia menegakskan, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan larangan pemerintah untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Dipastikan tidak ada anggotanya yang menerima sogokan guna meloloskan pemudik. Apabila ada masyarakat yang menemukan hal ini bisa segera melaporkannya. Sambodo dengan tegas akan memecat anggotnya jika terbukti demikian.
"Kepada seluruh masyarakat, apabila ada anggota Polri yang menerima sogokan pemudik, tolong videokan, tolong data. Kami akan tindak tegas dan bahkan saya tidak akan ragu-ragu mengusulkan agar anggota tersebut dipecat," katanya. (Baca juga: Priska Nugroho, Merawat Poin Lewat Turnamen Rutin )
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat sejak Operasi Ketupat 2020 dimulai pada 24 April hingga 11 Mei 2020, pihaknya telah menjaring 228 kendaraan travel gelap. Sebanyak 228 kendaraan travel gelap tersebut diketahui mengangkut 1.389 warga yang hendak mudik dari wilayah Jadetabek.
(mhd)
tulis komentar anda