Berawal dari Cucunya, Kakek di Tambora Diduga Tularkan Virus Corona ke Warga
Senin, 11 Mei 2020 - 20:00 WIB
JAKARTA - Sebanyak 20 jamaah dan 10 warga RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat kini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Mereka tertular dari seorang kakek yang tak lain merupakan Ketua RW di Jembatan Besi.
Diduga kakek itu tertular virus Corona dari cucunya. Dari situ, virus Covid-19 menyebar hingga ke 29 warga lainnya, termasuk jamaah masjid. Selain menjabat ketua RW, yang bersangkutan juga kerap menjadi imam saat tarawih dan salat Subuh, termasuk menjadi imam pada salat tarawih, Sabtu (9/5/2020). (Baca juga: Terdata sebagai Penerima Bansos Covid-19, Nama 2 Staf Kelurahan di Tangsel Dicoret)
Camat Tambora Bambang Sutama mengatakan, kakek itu tertular Covid-19 dari cucunya. Saat itu, cucunya menjalani rapid test sekaligus tes swab di Puskesmas. “Hasilnya menunjukkan positif Covid-19. Kakek dan istrinya kemudian ikut melakukan tes serupa pada Jumat, diketahui hasilnya positif," ujarnya, Senin (11/5/2020).
Meski menunjukkan gejala, namun kakek itu tetap beraktivitas seperti biasa di luar rumah. Bahkan, menolak dirujuk ke RS Wisma Atlet Kemayoran dan memilih menjadi imam saat tarawih. "Dia (kakek) menyampaikan saya tidak kena Covid-19, tapi gejala tipus. Nah, malamnya masih mimpin salat tarawih," kata camat. (Baca juga: Cegah Covid-19, Stasiun Bojonggede dan Pasar Bogor Dilakukan Swab Test Massal)
Dia pun membujuk satu keluarga itu agar mau menjalani perawatan di rumah sakit. Akhirnya pada Minggu 10 Mei 2020 kakek dan istrinya bersedia dibawa ke RS Tarakan.
Pihaknya juga menelusuri ke orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien. Pihaknya menemukan setidaknya ada 28 orang. 20 di antaranya jamaah yang ikut tarawih bersama kakek tersebut. “Sekitar 28 orang kami bawa ke puskesmas dan kita lakukan swab. Sekarang tinggal tunggu hasilnya," ucap Bambang. Sementara ini, 28 orang itu menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing sambil menunggu hasil tes swab.
Diduga kakek itu tertular virus Corona dari cucunya. Dari situ, virus Covid-19 menyebar hingga ke 29 warga lainnya, termasuk jamaah masjid. Selain menjabat ketua RW, yang bersangkutan juga kerap menjadi imam saat tarawih dan salat Subuh, termasuk menjadi imam pada salat tarawih, Sabtu (9/5/2020). (Baca juga: Terdata sebagai Penerima Bansos Covid-19, Nama 2 Staf Kelurahan di Tangsel Dicoret)
Camat Tambora Bambang Sutama mengatakan, kakek itu tertular Covid-19 dari cucunya. Saat itu, cucunya menjalani rapid test sekaligus tes swab di Puskesmas. “Hasilnya menunjukkan positif Covid-19. Kakek dan istrinya kemudian ikut melakukan tes serupa pada Jumat, diketahui hasilnya positif," ujarnya, Senin (11/5/2020).
Meski menunjukkan gejala, namun kakek itu tetap beraktivitas seperti biasa di luar rumah. Bahkan, menolak dirujuk ke RS Wisma Atlet Kemayoran dan memilih menjadi imam saat tarawih. "Dia (kakek) menyampaikan saya tidak kena Covid-19, tapi gejala tipus. Nah, malamnya masih mimpin salat tarawih," kata camat. (Baca juga: Cegah Covid-19, Stasiun Bojonggede dan Pasar Bogor Dilakukan Swab Test Massal)
Dia pun membujuk satu keluarga itu agar mau menjalani perawatan di rumah sakit. Akhirnya pada Minggu 10 Mei 2020 kakek dan istrinya bersedia dibawa ke RS Tarakan.
Pihaknya juga menelusuri ke orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien. Pihaknya menemukan setidaknya ada 28 orang. 20 di antaranya jamaah yang ikut tarawih bersama kakek tersebut. “Sekitar 28 orang kami bawa ke puskesmas dan kita lakukan swab. Sekarang tinggal tunggu hasilnya," ucap Bambang. Sementara ini, 28 orang itu menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing sambil menunggu hasil tes swab.
(jon)
tulis komentar anda