Imbas Proyek Crossing Saluran Air, Ring Road Cengkareng Macet Parah
Senin, 23 November 2020 - 14:24 WIB
JAKARTA - Proyek pembangunan crossing saluran air di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, membuat lalu lintas Ring Road Cengkareng macet hingga sepanjang 5 kilometer. Imbasnya, waktu tempuh melintasi Ring Road Cengkareng kini bertambah lama.
Kemacetan di kawasan itu menjalar lantaran adanya pembangunan crossing saluran air di ujung ring road yang masuk wilayah Kembangan, tepatnya dekat persimpangan menuju Karang Tengah, Ciledug.
Lajur jalur yang semestinya tiga menjadi satu, karena alat berat yang terparkir hingga menutupi dua badan jalan. Kendaraan harus mengantre untuk melintas lantaran imbas dari bottle neck. “Sudah dari kemarin macet gini,” ujar Dul, pengendara sepeda motor yang melintas di kawasan itu, Senin (23/11/2020). (Baca juga: Penghujan Tiba, Pemkot Jakbar Kebut Proyek Banjir di Latumeten)
Jalanan ring road biasanya tidak pernah macet sejak penerapan PSBB di berlakukan di Jakarta akhir Maret 2020. Volume kendaraan yang berkurang membuat lalu lintas di sana cenderung renggang.
Di sisi lain, meski lokasinya berdekatan dengan pos polisi unit lantas wilayah Kembangan, namun hingga siang tadi petugas nyaris tidak terlihat di kawasan itu. Termasuk anggota Sudinhub, juga tidak terlihat melakukan pengaturan lalin di sana.
Pengaturan lalu lintas justru dilakukan warga sekitar. Mereka mengalihkan alur kendaraan 200 meter sebelum proyek crossing. Sebagian pengendara dialihkan masuk ke kawasan Rawa Buaya demi mengurangi volume kendaraan.
“Kalau enggak begitu bisa macet lama,” tutur Mustofa, seorang warga sekitar. (Baca juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Jakut Bangun Waduk Rawa Malang )
Saat SINDOnews menjajal jalanan itu mengendarai sepeda motor, memang hanya mampu melintas dengan kecepatan 10 km per jam. Imbasnya waktu tempuh seharusnya di kawasan itu kurang 5 menit menjadi 45 menit.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, membenarkan adanya proyek crossing itu. Menurut dia, pembangunan crossing bertujuan untuk mengatasi banjir ring road yang kerap terjadi saat turun hujan.
“Proyek pembangunannya harusnya (selesa) 15 Desember, tapi karena crossing kita harapkan lima hari kerja,” tutup Purwanti yang mengatakan proyek dimulai sejak Sabtu.
Kemacetan di kawasan itu menjalar lantaran adanya pembangunan crossing saluran air di ujung ring road yang masuk wilayah Kembangan, tepatnya dekat persimpangan menuju Karang Tengah, Ciledug.
Lajur jalur yang semestinya tiga menjadi satu, karena alat berat yang terparkir hingga menutupi dua badan jalan. Kendaraan harus mengantre untuk melintas lantaran imbas dari bottle neck. “Sudah dari kemarin macet gini,” ujar Dul, pengendara sepeda motor yang melintas di kawasan itu, Senin (23/11/2020). (Baca juga: Penghujan Tiba, Pemkot Jakbar Kebut Proyek Banjir di Latumeten)
Jalanan ring road biasanya tidak pernah macet sejak penerapan PSBB di berlakukan di Jakarta akhir Maret 2020. Volume kendaraan yang berkurang membuat lalu lintas di sana cenderung renggang.
Di sisi lain, meski lokasinya berdekatan dengan pos polisi unit lantas wilayah Kembangan, namun hingga siang tadi petugas nyaris tidak terlihat di kawasan itu. Termasuk anggota Sudinhub, juga tidak terlihat melakukan pengaturan lalin di sana.
Pengaturan lalu lintas justru dilakukan warga sekitar. Mereka mengalihkan alur kendaraan 200 meter sebelum proyek crossing. Sebagian pengendara dialihkan masuk ke kawasan Rawa Buaya demi mengurangi volume kendaraan.
“Kalau enggak begitu bisa macet lama,” tutur Mustofa, seorang warga sekitar. (Baca juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Jakut Bangun Waduk Rawa Malang )
Saat SINDOnews menjajal jalanan itu mengendarai sepeda motor, memang hanya mampu melintas dengan kecepatan 10 km per jam. Imbasnya waktu tempuh seharusnya di kawasan itu kurang 5 menit menjadi 45 menit.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, membenarkan adanya proyek crossing itu. Menurut dia, pembangunan crossing bertujuan untuk mengatasi banjir ring road yang kerap terjadi saat turun hujan.
“Proyek pembangunannya harusnya (selesa) 15 Desember, tapi karena crossing kita harapkan lima hari kerja,” tutup Purwanti yang mengatakan proyek dimulai sejak Sabtu.
(thm)
tulis komentar anda