Antisipasi Kekeringan, 9 Ribu Ton Pupuk untuk Percepatan Musim Tanam di Tangsel

Rabu, 11 November 2020 - 22:44 WIB
Ancaman kekeringan yang dipengaruhi perubahan cuaca ekstrim sempat memicu kekhawatiran bagi produktivitas pertanian. Foto: Hambali/SINDOnews
TANGERANG SELATAN - Ancaman kekeringan yang dipengaruhi perubahan cuaca ekstrim sempat memicu kekhawatiran bagi produktivitas pertanian. Mengantisipasinya, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyalurkan stok 9 ribu ton pupuk bersubsidi untuk mengcover 3 wilayah di Tangerang Raya.

Ketiga wilayah itu adalah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Secara keseluruhan, stok pupuk bagi 3 kabupaten-kota tersebut terbilang aman. Bahkan memiliki cadangan stok sebanyak 3 ribu ton pupuk subsidi.

"Total yang ada 12 ribu, yang digunakan 9 ribu. Berarti kita masih cukup, punya kurang lebih 3 ribu. Kalau itu membutuhkan akselerasi yang lebih cepet," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai meninjau gudang pupuk bersubsidi di Mauk, Tangerang, Rabu (11/11/2020).



Menurutnya, kesiapan ketersediaan pupuk di Lini 3 Provinsi Banten, khususnya pupuk kujang dan petrokimia memperlihatkan bahwa kebutuhan yang ada di tahap pertama telah 100 persen terpenuhi. Meskipun sempat dibayang-bayangi perubahan cuaca ekstrim. ( )

"Kita kemarin karena ada ancaman kekeringan, percepatan tanam kita lakukan. Oleh karena itu, penggunaan 9 ribu (ton) itu sesuai permintaan sudah. Oleh karena itu sekarang ini, tinggal tambahan untuk masuk MT (musim tanam) 1 2020-2021, Oktober-Maret. Ini yang kita persiapkan," jelasnya.

Dia mengatakan, problem sementara ini bersoal pada hal administratif. Di mana Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan tidak sesuai. "Kami sudah kasih petunjuk. Sepanjang itu memang bisa dipercepat dan sesuai SOP tidak ada kesulitan. Dari sisi keterlambatan, intervensi pupuk kalau itu dibutuhkan," sambungnya.

Dari tinjauan ketersediaan stok pupuk di wilayah Tangerang Raya itu, dia berharap bisa meningkatkan produktivitas yang ada. Sehingga secara otomatis, bisa menambah pula suplai hasil pertanian.

"Kita berharap dari hasil intervensi, pupuk kita produktivitasnya sangat meningkat. Ini kerja yang tentu saja diharapkan negara. Bahwa pupuk kan salah satu variabel dalam rangka menghasilkan produktivitas yang kuat, dan hasilnya memang seperti itu. Dengan kesiapan pupuk yang lebih baik tahun 2020 ini, maka hasil produktivitas pertanian juga hasilnya lebih besar," pungkasnya.

Sementara di lokasi yang sama, Direktur UTama (Dirut) PT Pupuk Kujang, Maryadi menegaskan, ketersediaan pupuk subsidi di area Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan Banten, masih mencukupi. Totalnya secara stok keseluruhan mencapai 138 ribu ton.

"Stok kita saat ini 138 ribu ton. Kemudian untuk Provinsi Banten stok kita ada 8500 ton. Kemudian untuk stok gudang di Mauk (Tangerang) yang peruntukkannya untuk Kota Tangerang, Kabupaten, Tangsel, kita punya stok 2 ribu ton," terangnya.

Ditambahkannya, kebutuhan bulanan pupuk subsidi di Tangerang Raya rata-rata mencapai 1.000 ton. Sehingga dengan stok tersedia 2 ribu ton, maka bisa dikatakan sudah sangat mencukupi.

"Dan ini merupakan upaya untuk mendekatkan pupuk ini ke petani, supaya apa yang jadi tugas kita selaku BUMN yang ditugaskan Kementan kita bisa jalankan dengan baik," tukasnya. ( )
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More