Wow, Ternyata Pohon Pelangi Terindah di Dunia Juga Ada di Jakarta

Minggu, 01 November 2020 - 06:45 WIB
Di dalam kawasan ini juga terdapat Water Treatment Plant (WTP) yang menelan investasi Rp113 miliar. Pembangunan WTP berkapasitas 500 liter/detik tersebut merupakan kerja sama PT Jakarta Utilitas Propertindo, anak usaha PT Jakarta Propertindo, dengan PT Memiontec Indonesia, perusahaan afiliasi dari Memiontec Singapura. ( )



Kembali ke cerita pohon Pelangi. Dikutip dari situs indonesia.go.id, nama ilmiahnya Eucalyptus deglupta yang berarti kayu putih yang mengelupas. Begitu unik dan memesona. Pohon pelangi menyajikan keindahan karya seni alami dari Sang Pencipta dengan berbagai warna yang menempel mulai dari akar hingga pucuk pohon tertinggi.

Sepintas, gradasi warna pada pohon yang juga dikenal dengan nama leda ini mirip dengan seragam pasukan elite militer sehingga pohon pelangi juga dijuluki pohon kamuflase. Pohon ini tumbuh besar dan tinggi menjulang. Daunnya lebat, batangnya kokoh, lurus, dengan dahan dan ranting yang menyebar.

Bagi yang tinggal di Pulau Jawa, pohon ini juga dapat ditemukan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin. Lokasinya ada di Desa Wringinanom, Kecamatan Sukosari, Bondowoso, Jawa Timur. Pohon pelangi Eucalyptus disebut-sebut sebagai salah satu pohon terindah dan menakjubkan di dunia.

Pohon pelangi tergolong cepat tumbuh, rata-rata 2-3 meter tiap tahunnya dengan batang yang tumbuh nyaris sangat tegak. Permukaan kulit kayunya licin dengan daun berbau harum khas kayu putih ketika diremas. Tanaman ini dapat ditemui di hutan hujan dataran rendah dan hutan pegunungan rendah di ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu berkisar 13-25 derajat Celcius.

Menurut pakar kehutanan Amir Wardhana, warna-warni pada pohon pelangi muncul akibat getah yang keluar dari dalam pohonnya mengenai kulit pohon di bagian lain sehingga membentuk gradasi warna. Pada tetesan getah pertama, warna yang akan muncul adalah warna biru. Kemudian perlahan warna tetesan getah tersebut berubah menjadi jingga, ungu, dan merah marun.

Karena proses ini terjadi secara bergiliran (tidak bersamaan) dan teratur, maka pohon ini kemudian menampilkan koleksi dari semua warnanya sekaligus. Proses keluarnya getah didahului oleh terkelupasnya kulit batang yang terjadi tidak bersamaan. Oleh karena itu, pola warna yang terjadi setiap waktu pada setiap pohon tidak akan serupa.

Selain itu, hal tersebut akan memberikan efek kaleidoskopik di mana setiap lapisan warna memberikan informasi kapan lapisan warna tersebut muncul. Meskipun pohon pelangi ini menghasilkan bunga putih dan daun hijau seperti spesies eucalyptus pada umumnya, tetapi kelenjar-kelenjarnya tidak mengeluarkan banyak minyak aromatik.

Kulit kayu dan batang pohon pelangi sering dijadikan sebagai bahan baku dalam industri bubur kertas (pulp). Batang kayunya dapat dijadikan sebagai bahan baku konstruksi bangunan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More