Wagub DKI Minta Demonstrans Kedepankan Protokol Kesehatan
Selasa, 13 Oktober 2020 - 15:59 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau masa unjuk rasa tolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja menggunakan masker dan tidak merusak fasilitas umum. DKI menghormati penyampaian aspirasi melalui aksi unjuk rasa .
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat menghargai dan menghormati penyampaian aspirasi melalui aksi demonstrasi. Namun, penyampaian aspirasi tersebut diharapkan secara baik dan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 .
"Gunakan masker dan menjaga jarak. Tentu harapan kami tidak dalam jumlah yang besar karena berpotensi menimbulkan kerumunan dan akhirnya dapat menimbulkan penyebaran Covid-19," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/10/1020). ( )
Politikus Partai Gerindra ini juga berharap, agar tidak ada massa aksi unjuk rasa yang melakukan perusakan atau anarkis terkait fasilitas umum transportasi sepertihalte, stasiun, traffic light, cctv, pembatas jalan, cermin, traffic cone dan sebagainyaseperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Menurut, Ariza Hal itu sangat merugikan semua masyarakay, khsusunya masyarakat pengguna transportasi umum. ( )
"Silakan aspirasinya disampaikan melalui konstitusi yang ada. Bisa melalui judicial review or Mahkamah Konstitusi kami menghormati ada yang sudah mengajukan, kemudian dialog persuasif, dan demo adalah pilihan terakhir namun kami hormati dan kami minta dilakukan secara baik, damai, dan harapan kami terus menjaga jarak dan tidak ada kerumunan," pungkasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat menghargai dan menghormati penyampaian aspirasi melalui aksi demonstrasi. Namun, penyampaian aspirasi tersebut diharapkan secara baik dan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 .
"Gunakan masker dan menjaga jarak. Tentu harapan kami tidak dalam jumlah yang besar karena berpotensi menimbulkan kerumunan dan akhirnya dapat menimbulkan penyebaran Covid-19," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/10/1020). ( )
Politikus Partai Gerindra ini juga berharap, agar tidak ada massa aksi unjuk rasa yang melakukan perusakan atau anarkis terkait fasilitas umum transportasi sepertihalte, stasiun, traffic light, cctv, pembatas jalan, cermin, traffic cone dan sebagainyaseperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Menurut, Ariza Hal itu sangat merugikan semua masyarakay, khsusunya masyarakat pengguna transportasi umum. ( )
"Silakan aspirasinya disampaikan melalui konstitusi yang ada. Bisa melalui judicial review or Mahkamah Konstitusi kami menghormati ada yang sudah mengajukan, kemudian dialog persuasif, dan demo adalah pilihan terakhir namun kami hormati dan kami minta dilakukan secara baik, damai, dan harapan kami terus menjaga jarak dan tidak ada kerumunan," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda