Polisi Usut Pesepeda yang Diduga Dibegal di Kuningan Jaksel
Minggu, 11 Oktober 2020 - 15:06 WIB
JAKARTA - Polda Metro Jaya bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait viralnya video pengakuan pesepeda bernama Galih yang diduga ingin ditusuk dan dibegal di Kuningan, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus berjanji akan mendalami video pengakuan dari pesepeda tersebut. Dia berharap korban melaporkan kejadian ke polisi. "Kami akan penyelidikan. Kami harapkan korbannya segera melapor biar kami minta keterangannya," ujarnya, Minggu (11/10/2020). (Baca juga: 3 Santri Junior Dianiaya Santri Senior di Pamulang Tangsel)
Polisi hingga kini terus melakukan cara-cara preventif guna menekan kasus kriminalitas jalanan di wilayah hukum Ibu Kota. "Cara preventif kami lakukan patroli-patroli ke tempat rawan," katanya.
Dia juga berharap peran serta masyarakat khususnya para pesepeda agar bisa lebih berhati-hati dan mawas diri saat melakukan hobi gowesnya itu.
Salah satunya tidak mengeluarkan barang berharga di kawasan yang sepi. Pasalnya, hal itu bisa mengundang pelaku kriminal untuk melancarkan aksinya. "Jangan pancing-pancing pelaku kriminal. Kalaupun harus mengeluarkan handphone harus cari tempat yang betul-betul aman," ujar Yusri. (Baca juga: Anies Baswedan Berlakukan Kembali PSBB Transisi di Jakarta)
Sebelumnya, dalam video Instagram @Kabarjakarta1, Galih, seorang pesepeda menceritakan dirinya mengalami kasus begal oleh dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku merampas ponsel miliknya. Meskipun, secara fisik dia tidak mengalami luka apapun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus berjanji akan mendalami video pengakuan dari pesepeda tersebut. Dia berharap korban melaporkan kejadian ke polisi. "Kami akan penyelidikan. Kami harapkan korbannya segera melapor biar kami minta keterangannya," ujarnya, Minggu (11/10/2020). (Baca juga: 3 Santri Junior Dianiaya Santri Senior di Pamulang Tangsel)
Polisi hingga kini terus melakukan cara-cara preventif guna menekan kasus kriminalitas jalanan di wilayah hukum Ibu Kota. "Cara preventif kami lakukan patroli-patroli ke tempat rawan," katanya.
Dia juga berharap peran serta masyarakat khususnya para pesepeda agar bisa lebih berhati-hati dan mawas diri saat melakukan hobi gowesnya itu.
Salah satunya tidak mengeluarkan barang berharga di kawasan yang sepi. Pasalnya, hal itu bisa mengundang pelaku kriminal untuk melancarkan aksinya. "Jangan pancing-pancing pelaku kriminal. Kalaupun harus mengeluarkan handphone harus cari tempat yang betul-betul aman," ujar Yusri. (Baca juga: Anies Baswedan Berlakukan Kembali PSBB Transisi di Jakarta)
Sebelumnya, dalam video Instagram @Kabarjakarta1, Galih, seorang pesepeda menceritakan dirinya mengalami kasus begal oleh dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku merampas ponsel miliknya. Meskipun, secara fisik dia tidak mengalami luka apapun.
(jon)
tulis komentar anda