Terungkap, Bocah WN Maroko Tewas di Tangan Ibu Kandung
Senin, 07 September 2020 - 19:00 WIB
JAKARTA - Polisi mengungkap kematian SHA, bocah warga negara Maroko berusia 5 tahun yang ditemukan di Unit 1205 lantai 25 Tower 1 Apartemen Pavilion Jalan KH Mas Mansyur Kav 24 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa 1 September 2020 pukul 11.45 WIB.
Awalnya, kata Yusri, pelaku ML (29) dan korban tinggal di satu apartemen di Pavilion. Korban juga sempat dititipkan kepada orang tua asuh sejak dilahirkan. Beberapa waktu sebelum kejadian, ML mengambil kembali SHA untuk dipersiapkan pergi bersama ke Maroko. ( )
"Pada 1 September 2020, sekira pukul 11.45 WIB, pihak keamanan apartemen mendapat telepon dari H ayah kandung korban yang berada di Belanda mengabarkan bahwa SHA jatuh di toilet," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (7/9/2020).
Begitu pihak Security mengecek, ibu korban dalam keadaan menangis. Ibu korban berdalih sang anak terjatuh dengan posisi korban sudah terlentang di atas kasur.
"Saat ditemukan korban posisi ditutup selimut dengan wajah lebam. Setelah itu korban dibawa ke RS Murni Teguh Sudirman Jakarta Pusat dan dinyatakan dokter korban meninggal dunia saat dalam perjalanan. Kondisi korban tubuhnya penuh luka lebam," tambahnya. ( )
Pihak polisi pun telah memeriksa 11 saksi. Adapun barang bukti berupa visum et repertum, dua buah buccal swab, satu kaos warna kuning bertuliskan Chocolate is my boyfriend terdapat noda darah di bahu sebelah kanan milik korban SHA, potongan kuku anak, tiga hanger berbahan besi, potongan hanger berbahan plastik.
Atas perbuatannya pelaku dikenakan pasal 76C Jo Pasal 80 Ayat 3 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP.
"Ancaman hukuman tindak pidana yang dilakukan terlapor dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp3 miliar," tutur Yusri. ( )
Awalnya, kata Yusri, pelaku ML (29) dan korban tinggal di satu apartemen di Pavilion. Korban juga sempat dititipkan kepada orang tua asuh sejak dilahirkan. Beberapa waktu sebelum kejadian, ML mengambil kembali SHA untuk dipersiapkan pergi bersama ke Maroko. ( )
"Pada 1 September 2020, sekira pukul 11.45 WIB, pihak keamanan apartemen mendapat telepon dari H ayah kandung korban yang berada di Belanda mengabarkan bahwa SHA jatuh di toilet," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (7/9/2020).
Begitu pihak Security mengecek, ibu korban dalam keadaan menangis. Ibu korban berdalih sang anak terjatuh dengan posisi korban sudah terlentang di atas kasur.
"Saat ditemukan korban posisi ditutup selimut dengan wajah lebam. Setelah itu korban dibawa ke RS Murni Teguh Sudirman Jakarta Pusat dan dinyatakan dokter korban meninggal dunia saat dalam perjalanan. Kondisi korban tubuhnya penuh luka lebam," tambahnya. ( )
Pihak polisi pun telah memeriksa 11 saksi. Adapun barang bukti berupa visum et repertum, dua buah buccal swab, satu kaos warna kuning bertuliskan Chocolate is my boyfriend terdapat noda darah di bahu sebelah kanan milik korban SHA, potongan kuku anak, tiga hanger berbahan besi, potongan hanger berbahan plastik.
Atas perbuatannya pelaku dikenakan pasal 76C Jo Pasal 80 Ayat 3 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP.
"Ancaman hukuman tindak pidana yang dilakukan terlapor dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp3 miliar," tutur Yusri. ( )
(mhd)
tulis komentar anda