Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Menangis dan Menyesal
Senin, 02 Desember 2024 - 13:40 WIB
JAKARTA - MAS, Remaja berusia 14 yang tega menusuk ayah nya APW (40) dan neneknya RM (69) hingga tewas di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan sering menangis saat diperiksa. Dia juga menyesali perbuatannya.
"Iya (menangis) dan berulangkali mengatakan menyesal," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Keterangan sementara dari ibundanya, remaja tersebut jauh dari sifat temperamental. Bahkan anaknya terbilang sopan dan santun serta penurut dengan yang disampaikan orang tua. Namun demikian, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan peristiwa tersebut. Kasus ini tengah didalami bersama tim psikolog forensik.
"Yang bersangkutan anak yang sopan, santun, dan penurut sama ortu, jauh dari tempramental. Belum dapat disimpulkan seutuhnya. Nanti ahli psikologi forensik anak dari apsifor yang akan menyimpulkan sebagai ahlinya," bebernya.
Sebelumnya Ade Rahmat mengatakan saat ini kondisi remaja telah bisa bicara oleh polisi dan merasa menyesal atas perbuataannya dan menanyakan apakah kondisi ibunya dalam keadaan baik-baik saja. Pihak kepolisian juga bakal melakukan pemeriksaan pada ibu jika kondisinya telah membaik.
"Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," kata Ade.
Namun, Ade belum mengungkapkan alasan dan motif hingga MAS tega menghabisi nyawa keluarganya. Ia mengatakan saat ini kepolisian bersama psikologi forensik akan melakukan pemeriksaan terhadap MAS.
"Itu masih dalam pendalaman ya, kenapa dia tiba-tiba mendadak melakukan itu, kemudian ada tekanan apa, nanti ituĂ· psikolog yang akan memberikan penjelasan bagaimana hasilnya. Dan itu pun pasti bertahap. Tahap awal sudah, kemudian nanti sampai terakhir pendalaman. Dan semuanya kita mengikutkan stakeholder terkait dalam pengadilan anak ini," katanya.
"Iya (menangis) dan berulangkali mengatakan menyesal," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Keterangan sementara dari ibundanya, remaja tersebut jauh dari sifat temperamental. Bahkan anaknya terbilang sopan dan santun serta penurut dengan yang disampaikan orang tua. Namun demikian, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan peristiwa tersebut. Kasus ini tengah didalami bersama tim psikolog forensik.
"Yang bersangkutan anak yang sopan, santun, dan penurut sama ortu, jauh dari tempramental. Belum dapat disimpulkan seutuhnya. Nanti ahli psikologi forensik anak dari apsifor yang akan menyimpulkan sebagai ahlinya," bebernya.
Sebelumnya Ade Rahmat mengatakan saat ini kondisi remaja telah bisa bicara oleh polisi dan merasa menyesal atas perbuataannya dan menanyakan apakah kondisi ibunya dalam keadaan baik-baik saja. Pihak kepolisian juga bakal melakukan pemeriksaan pada ibu jika kondisinya telah membaik.
"Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," kata Ade.
Namun, Ade belum mengungkapkan alasan dan motif hingga MAS tega menghabisi nyawa keluarganya. Ia mengatakan saat ini kepolisian bersama psikologi forensik akan melakukan pemeriksaan terhadap MAS.
Baca Juga
"Itu masih dalam pendalaman ya, kenapa dia tiba-tiba mendadak melakukan itu, kemudian ada tekanan apa, nanti ituĂ· psikolog yang akan memberikan penjelasan bagaimana hasilnya. Dan itu pun pasti bertahap. Tahap awal sudah, kemudian nanti sampai terakhir pendalaman. Dan semuanya kita mengikutkan stakeholder terkait dalam pengadilan anak ini," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda