Debat Pilkada Jakarta Punya Pengaruh Besar Tentukan Pilihan Publik

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 13:12 WIB
Pelaksanaan debat kandidat memiliki pengaruh besar untuk publik menentukan pilihannya terhadap pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta yang dipilih pada Pilkada Jakarta 2024. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan pelaksanaan debat kandidat memiliki pengaruh besar untuk publik menentukan pilihannya terhadap pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang dipilih pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini diungkapkan Dedi dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network bertajuk 'Nanti Kita Cerita Tentang Pilkada DKI Hari Ini' yang digelar secara daring, Sabtu (12/10/2024).





Dedi menuturkan Jakarta menjadi sedikit kota yang pemilihnya itu mayoritas adalah mereka yang memperhatikan gagasan dibandingkan wilayah-wilayah lain. Hal itu terpotret dalam Pilkada Jakarta 2017 lalu.

Dalam beberapa kali survei 3 bulan terakhir sebelum pemilihan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendominasi elektabilitas pada saat itu atau 3 bulan sebelum pemilihan.

"Tetapi, justru seiring waktu adanya debat kandidat sampai di hari pemilihan yang unggul justru Anies Baswedan," ujar Dedi.

Dalam catatan IPO saat itu melalui metode exit poll, diketahui 75 persen pemilih yang memilih Anies Baswedan itu dipengaruhi karena faktor gagasan dan juga performa dalam debat kandidat. Sementara tema-tema lain seperti karena ada isu penistaan agama yang dahulu sempat disematkan kepada Ahok, itu faktanya tidak mempengaruhi pilihan publik di Jakarta.

"Artinya dengan kondisi itu bahwa debat di Jakarta saya kira bukan formalitas. Kalau ada kandidat yang menjadikan debat di Jakarta sebagai formalitas ini besar kemungkinan akan menyesal di kemudian hari," ucapnya.

Fakta tersebut kemudian dielaborasi dengan temuan hasil survei terbaru IPO terkait Pilkada Jakarta 2024. Pada survei yang dilakukan periode 21-27 September, ditemukan ada 43 persen pemilih di Jakarta yang menonton debat perdana mengaku terpengaruh oleh gagasan yang disampaikan dalam debat.

Hanya 28 persen yang mengatakan tidak menjadikan debat sebagai referensi serta 17 persen di antaranya menyatakan ragu-ragu.

"Angka yang sudah dominan 43 persen, ini sudah menyatakan dengan jelas bahwa debat itu akan dijadikan referensi dalam memilih," kata Dedi.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More