Heri-Sholihin Janji Gelontorkan Rp500 Juta Tiap RW
Minggu, 29 September 2024 - 19:29 WIB
JAKARTA - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Nomor Urut 1 Heri Koswara-Sholihin berjanji menyalurkan Rp500 juta untuk seluruh RW jika terpilih di Pilkada 2024. Heri menjelaskan, pemberian dana Rp500 juta itu bakal dilakukan untuk pembangunan berbasis seluruh RW di Kota Bekasi.
“Dana akan digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Heri dalam agenda Silaturahmi Deklarasi Dukungan RT-RW se-Kecamatan Rawalumbu di Gedung Serbaguna Rawalumbu, Jembatan 2, Minggu (29/9/2024).
Dia mengatakan, program tersebut dirancang atas dasar keluhan warga yang selama ini didengar. Warga dalam keluhan itu mengaku dana pembangunan RT dan RW tidak dibagikan secara merata setiap ada agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang).
“Saya temukan di lapangan, saya keliling 56 kelurahan, mereka itu kadang-kadang ada yang dapat (dana pembangunan), ada yang enggak. Kalau yang punya komunikasi dengan anggota dewan, itu biasanya dapat, sementara yang enggak punya komunikasi, enggak dapat apa-apa. Maka, dengan menekankan pemerataan dan keadilan inilah yang kemudian memunculkan program kami, pembangunan berbasis RW,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa skema pembagian dana Rp500 juta itu bukan dibagikan melalui uang tunai. Pembagian dananya dengan menyerap keperluan apa yang dibutuhkan di masing-masing RW.
“Terserah mereka yang mereka butuhkan. Misalnya, di salah satu lingkungan RW itu ada jalan rusak, nilai Rp100 juta, sebagian buat pembangunan sekretariat nilainya Rp200 juta, berarti masih ada Rp300 juta. Jadi semua berbasis RW dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan," pungkasnya.
“Dana akan digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Heri dalam agenda Silaturahmi Deklarasi Dukungan RT-RW se-Kecamatan Rawalumbu di Gedung Serbaguna Rawalumbu, Jembatan 2, Minggu (29/9/2024).
Dia mengatakan, program tersebut dirancang atas dasar keluhan warga yang selama ini didengar. Warga dalam keluhan itu mengaku dana pembangunan RT dan RW tidak dibagikan secara merata setiap ada agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang).
“Saya temukan di lapangan, saya keliling 56 kelurahan, mereka itu kadang-kadang ada yang dapat (dana pembangunan), ada yang enggak. Kalau yang punya komunikasi dengan anggota dewan, itu biasanya dapat, sementara yang enggak punya komunikasi, enggak dapat apa-apa. Maka, dengan menekankan pemerataan dan keadilan inilah yang kemudian memunculkan program kami, pembangunan berbasis RW,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa skema pembagian dana Rp500 juta itu bukan dibagikan melalui uang tunai. Pembagian dananya dengan menyerap keperluan apa yang dibutuhkan di masing-masing RW.
“Terserah mereka yang mereka butuhkan. Misalnya, di salah satu lingkungan RW itu ada jalan rusak, nilai Rp100 juta, sebagian buat pembangunan sekretariat nilainya Rp200 juta, berarti masih ada Rp300 juta. Jadi semua berbasis RW dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda