Cegah Bullying di Sekolah, Ridwan Kamil Siapkan Aplikasi Stopper
Sabtu, 28 September 2024 - 19:50 WIB
JAKARTA - Calon Gubenur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil telah menyiapkan aplikasi bernama Stopper untuk pelaporan kasus perundungan di wilayah sekolah. Korban atau saksi bullying dapat melaporkannya melalui aplikasi tersebut.
"Nanti saya ada aplikasi, digital betul, ada aplikasi untuk pelaporan yang perundungan, bully. Saya sudah pernah bikin namanya Stopper, aplikasi untuk memberhentikan perundungan," kata RK pada acara Kongkow Pelajar se-Jakarta, Kantor DPD Golkar Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
RK menyebut banyak ditemukan kasus pem-bully-an di lingkungan sekolah baik berbentuk verbal ataupun kontak fisik.
"Karena banyak orang kena bully, kamu harus jujur kan, di sekolah suka ada pembuli-pembuli kan. Ada yang verbal, ada yang fisikal, ada yang pakai media digital, dan lain-lain," kata RK.
Nantinya, kata RK, para saksi ataupun sahabat yang kerabatnya terkena bully dapat melaporkan langsung melalui aplikasi stopper.
"Nanti yang melaporkan adalah korban yang di-bully, dan saksi atau sahabatnya yang melihat temannya di-bully," ungkapnya.
Terkait beban di sekolah, selain kasus bullying, RK akan mengaudit dan mengevaluasi agar pelajar tidak merasa terbebani.
"Kalau dirasa sekolah sekarang bikin bebannya berat dan stres, saya akan evaluasi, itu janji saya ya. Saya akan evaluasi apanya yang bikin berat, kebanyakan PR kah, atau jarak rumah kejauhan, atau ada bully, dan sebagainya," tandasnya.
"Nanti saya ada aplikasi, digital betul, ada aplikasi untuk pelaporan yang perundungan, bully. Saya sudah pernah bikin namanya Stopper, aplikasi untuk memberhentikan perundungan," kata RK pada acara Kongkow Pelajar se-Jakarta, Kantor DPD Golkar Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
RK menyebut banyak ditemukan kasus pem-bully-an di lingkungan sekolah baik berbentuk verbal ataupun kontak fisik.
"Karena banyak orang kena bully, kamu harus jujur kan, di sekolah suka ada pembuli-pembuli kan. Ada yang verbal, ada yang fisikal, ada yang pakai media digital, dan lain-lain," kata RK.
Nantinya, kata RK, para saksi ataupun sahabat yang kerabatnya terkena bully dapat melaporkan langsung melalui aplikasi stopper.
"Nanti yang melaporkan adalah korban yang di-bully, dan saksi atau sahabatnya yang melihat temannya di-bully," ungkapnya.
Terkait beban di sekolah, selain kasus bullying, RK akan mengaudit dan mengevaluasi agar pelajar tidak merasa terbebani.
Baca Juga
"Kalau dirasa sekolah sekarang bikin bebannya berat dan stres, saya akan evaluasi, itu janji saya ya. Saya akan evaluasi apanya yang bikin berat, kebanyakan PR kah, atau jarak rumah kejauhan, atau ada bully, dan sebagainya," tandasnya.
(abd)
tulis komentar anda