Bikin Sertifikat Nasab Palsu, Mahasiswa Ini Divonis 1,5 Tahun Penjara

Jum'at, 27 September 2024 - 10:49 WIB
Mahasiswa asal Kalideres, Jakarta Barat, Janes Meliano Wibowo (24) divonis Hakim PN Jakarta Selatan selama 1,5 tahun penjara. Terdakwa divonis karena membuat sertifikat nasab palsu. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Mahasiswa asal Kalideres, Jakarta Barat, Janes Meliano Wibowo (24) divonis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan selama 1,5 tahun penjara. Terdakwa divonis karena membuat sertifikat nasab palsu keturunan nabi. Janes nekat melakukan pemalsuan untuk membayar uang kuliahnya.

"Mengadili, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan dan pidana denda sebesar Rp1 miliar dengan ketentuan apabila terdakwa tidak dapat membayar sejumlah denda tersebut, maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan," ujar Ketua Majelis Hakim Bawono Effendi dalam putusannya sebagaimana dilihat dari SIPP PN Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).





Putusan itu dibacakan Ketua Majelis Hakim pada sidang putusan yang digelar, Kamis, 12 September 2024. Hakim menyebutkan Janes terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik tersebut dianggap seolah-olah data autentik.

Dalam Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dibacakan Jaksa Dian Wahyuni dalam persidangan membeberkan kronologi kasus yang dilakukan Janes. Peristiwa terjadi pada Desember 2023 lalu, Janes membuat sebuah blog spot untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan korban dari masyarakat yang percaya jika dia bisa mendaftarkan nasab keluarga.

Di dalam blog spot itu, Janes memasukkan gambar logo Rabhitah Alawiyah di bagian profilnya yang dia dapatkan dari Google dan memasukkan nasab sebagian hasil korbannya dan nasab habib yang terdaftar resmi di Rabhitah Alawiyah.

Janes membuat dan mendesain blog spotnya dengan menjiplak situs resmi Rabhitah Alawiyah. "Selanjutnya, terdakwa membuat postingan Facebook yang isinya terdakwa menawarkan apabila ada seseorang ingin mendaftarkan nasabnya di Rabithah Alawiyah bisa melalui terdakwa," kata isi dakwaan Jaksa.

Terdapat sejumlah orang yang meminta agar namanya didaftarkan dalam nasab Rabithah Alawiyah sebagaimana ditawarkan Janes. Terdakwa mematok tarif sebesar Rp2 juta hingga Rp4 juta jika ingin namanya didaftarkan.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More