Ingatkan Bahaya Covid-19, Pemkot Jakut Bangun Monumen Peti Mati
Kamis, 27 Agustus 2020 - 18:49 WIB
JAKARTA - Dalam mengingatkan warga akan bahaya virus Corona atau Covid-19 yang semakin meningkat di DKI Jakarta khususnya di wilayah Jakarta Utara. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara membangun monumen peti mati di beberapa lokasi.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengatakan, pembangunan monumen peti mati ini merupakan sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19 yang bersifat panjang. (
"Kalau misalnya spanduk atau poster itukan jangka waktunya singkat, karena faktor cuaca akan mempengaruhinya. Kami mencari terobosan dan narasi yang bisa mengingatkan semua bahwa Covid itu punya potensi kematian,” kata Sigit di Muara Karang, Jakarta Utara, Kamis (27/8/2020). ( )
Dijelaskan Sigit, monumen peti mati ditempatkan di beberapa titik wilayahnya yang memiliki risiko penularan tinggi. "Ada enam titik yang kita fokuskan, seperti di Pademangan Barat, kawasan Danau Sunter dan lokasi aktivitas warga lainnya. Ini menjadi pengingat dan ada informasi jumlah Covid bagi warga," ucap Sigit. ( )
Sigit berharap, dengan adanya monumen peti mati ini menjadi sosial awarenes jadi pengingat semua kita atas bahayanya Covid-19. "Tidak perlu ada penegakkan hukum, pendisiplinan, tapi setiap warga dan individu sudah saling mengingatkan itu yang kita harapkan. Selain itu narasinya adalah mempertahankan kampung yang hijau tetap hijau," tutup Sigit. (Baca Juga: Serunya Video Call Whatsapp Web Bisa Digunakan Sampai 50 Orang)
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengatakan, pembangunan monumen peti mati ini merupakan sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19 yang bersifat panjang. (
"Kalau misalnya spanduk atau poster itukan jangka waktunya singkat, karena faktor cuaca akan mempengaruhinya. Kami mencari terobosan dan narasi yang bisa mengingatkan semua bahwa Covid itu punya potensi kematian,” kata Sigit di Muara Karang, Jakarta Utara, Kamis (27/8/2020). ( )
Dijelaskan Sigit, monumen peti mati ditempatkan di beberapa titik wilayahnya yang memiliki risiko penularan tinggi. "Ada enam titik yang kita fokuskan, seperti di Pademangan Barat, kawasan Danau Sunter dan lokasi aktivitas warga lainnya. Ini menjadi pengingat dan ada informasi jumlah Covid bagi warga," ucap Sigit. ( )
Sigit berharap, dengan adanya monumen peti mati ini menjadi sosial awarenes jadi pengingat semua kita atas bahayanya Covid-19. "Tidak perlu ada penegakkan hukum, pendisiplinan, tapi setiap warga dan individu sudah saling mengingatkan itu yang kita harapkan. Selain itu narasinya adalah mempertahankan kampung yang hijau tetap hijau," tutup Sigit. (Baca Juga: Serunya Video Call Whatsapp Web Bisa Digunakan Sampai 50 Orang)
(mhd)
tulis komentar anda