Mendorong Perbaikan Kualitas Udara Melalui Biru Voices Ambassadors 2024
Sabtu, 20 Juli 2024 - 21:19 WIB
JAKARTA - Yayasan Udara Anak Bangsa atau Bicara Udara menggelar acara Biru Voices Ambassadors 2024 di Gordy HQ, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (20/7/2024). Kegiatan yang digelar organisasi nonprofit yang berfokus pada edukasi dan advokasi peningkatan kualitas udara di Indonesia itu mendorong perbaikan kualitas udara.
Co-Founder Bicara Udara Novita Natalia menjelaskan bahwa acara ini menjadi wadah bagi orang tua dan pemimpin komunitas untuk menyuarakan keresahan mereka terkait polusi udara dan mendorong perubahan melalui edukasi serta advokasi kebijakan. Dia melanjutkan, Indonesia Emas 2045 menjadi target pemerintah saat ini.
“Peran orang tua dalam ranah kebijakan seringkali tidak dilibatkan, padahal mereka yang mempersiapkan anak-anak untuk mewujudkan Indonesia emas," kata Novita.
Dia membeberkan bahwa Biru Voices 2024 mengedepankan peran aktif orang tua dalam menyampaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan anak dan keluarga, kualitas lingkungan, serta kebijakan yang mempengaruhi peningkatan polusi. “Tidak hanya mempersiapkan anak-anak, namun mereka sangat peduli dengan lingkungan terutama di kawasan perkotaan di mana polusi udara sangat tidak sehat dan berdampak terhadap anak,” ujarnya.
“Melalui Biru Voices Ambassador, Bicara Udara menyediakan wadah untuk para orang tua dan community leaders berperan aktif dalam edukasi publik, dan mengawal kebijakan mengenai penanganan polusi udara,” sambungnya.
Adapun kegiatan Biru Voices 2024 ini terinspirasi dari gerakan serupa di luar negeri seperti Moms Clean Air Force di Amerika Serikat dan Moms for Lungs di Inggris. Moms Clean Air Force dikenal melakukan kampanye dan advokasi dengan menghubungi perwakilan pemerintah lokal, DPR, dan DPRD untuk memperhatikan polusi udara sebagai masalah kesehatan.
Sedangkan Moms for Lungs didirikan pada 2017 oleh sekelompok ibu yang menyadari tingginya tingkat racun dari polusi udara di Inggris saat sedang berjalan dengan bayi mereka. Tiara Yunanda Putri, salah satu peserta Biru Voices 2024 yang juga seorang aktivis sosial dan working mom, juga berbagi pengalamannya.
"Saya dan anak saya, Juang, adalah penyintas asma yang sangat sensitif terhadap polusi udara. Setelah berkolaborasi dengan Bicara Udara untuk menyelenggarakan film screening 'SENGAL' tahun lalu, saya berharap bisa mengadakan kolaborasi lintas sektoral dalam bentuk event terkait isu polusi udara,” kata Tiara.
Berbeda dengan edisi sebelumnya, dilibatkannya orang tua dalam Biru Voices 2024 bermaksud untuk membawa misi agar keresahan orang tua terhadap polusi udara dapat tersampaikan kepada publik bahkan sampai ke pemangku kebijakan sehingga lebih banyak orang tua merasa terkait dan peduli akan isu ini.
Co-Founder Bicara Udara Novita Natalia menjelaskan bahwa acara ini menjadi wadah bagi orang tua dan pemimpin komunitas untuk menyuarakan keresahan mereka terkait polusi udara dan mendorong perubahan melalui edukasi serta advokasi kebijakan. Dia melanjutkan, Indonesia Emas 2045 menjadi target pemerintah saat ini.
“Peran orang tua dalam ranah kebijakan seringkali tidak dilibatkan, padahal mereka yang mempersiapkan anak-anak untuk mewujudkan Indonesia emas," kata Novita.
Dia membeberkan bahwa Biru Voices 2024 mengedepankan peran aktif orang tua dalam menyampaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan anak dan keluarga, kualitas lingkungan, serta kebijakan yang mempengaruhi peningkatan polusi. “Tidak hanya mempersiapkan anak-anak, namun mereka sangat peduli dengan lingkungan terutama di kawasan perkotaan di mana polusi udara sangat tidak sehat dan berdampak terhadap anak,” ujarnya.
“Melalui Biru Voices Ambassador, Bicara Udara menyediakan wadah untuk para orang tua dan community leaders berperan aktif dalam edukasi publik, dan mengawal kebijakan mengenai penanganan polusi udara,” sambungnya.
Adapun kegiatan Biru Voices 2024 ini terinspirasi dari gerakan serupa di luar negeri seperti Moms Clean Air Force di Amerika Serikat dan Moms for Lungs di Inggris. Moms Clean Air Force dikenal melakukan kampanye dan advokasi dengan menghubungi perwakilan pemerintah lokal, DPR, dan DPRD untuk memperhatikan polusi udara sebagai masalah kesehatan.
Sedangkan Moms for Lungs didirikan pada 2017 oleh sekelompok ibu yang menyadari tingginya tingkat racun dari polusi udara di Inggris saat sedang berjalan dengan bayi mereka. Tiara Yunanda Putri, salah satu peserta Biru Voices 2024 yang juga seorang aktivis sosial dan working mom, juga berbagi pengalamannya.
"Saya dan anak saya, Juang, adalah penyintas asma yang sangat sensitif terhadap polusi udara. Setelah berkolaborasi dengan Bicara Udara untuk menyelenggarakan film screening 'SENGAL' tahun lalu, saya berharap bisa mengadakan kolaborasi lintas sektoral dalam bentuk event terkait isu polusi udara,” kata Tiara.
Berbeda dengan edisi sebelumnya, dilibatkannya orang tua dalam Biru Voices 2024 bermaksud untuk membawa misi agar keresahan orang tua terhadap polusi udara dapat tersampaikan kepada publik bahkan sampai ke pemangku kebijakan sehingga lebih banyak orang tua merasa terkait dan peduli akan isu ini.
(rca)
tulis komentar anda