Taruna STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Harap Tak Ada Intervensi
Sabtu, 04 Mei 2024 - 17:44 WIB
JAKARTA - Keluarga berharap, tak ada intervensi apa pun dalam pengungkapan kasus tewasnya Taruna STIP , Putu Satria AR (19), pascadiduga dianiaya seniornya. Keluarga berharap, pelaku bisa mendapatkan hukuman seadil-adilnya atas perbuatannya itu.
"Dikhawatirkan keluarga, adanya intervensi-intervensi mungkin atau misalnya adanya tekanan. Saya harap sih tak demikian. Saya berharap polisi profesional dalam menyelesaikan (kasus kematian Putu) secara tuntas," ujar pengacara keluarga korban, Tumbur Aritonang di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).
Menurutnya, polisi diminta secara profesional dan transparan mengusut tuntas dugaan penganiayaan Putu oleh para seniornya di STIP. Keluarga juga meminta agar pelaku penganiayaan mendapatkan sanksi setimpal atas perbuatannya itu.
"Mari (semua lapisan masyarakat) kita kawal kasus ini sampai dengan proses persidangan nanti. Kita harap kasus bisa terbuka seluas-luasnya, enggak ada yang ditutup-tutupi, keluarga minta keadilan dan kita serahkan semua ke pihak kepolisian," tuturnya.
Dia menerangkan, keluarga pun menduga jika pelaku yang terlibat dalam kasus penganiayaan Putu itu ada lebih dari satu orang. Bisa saja ada pelaku lain yang terlibat dalam membantu memuluskan aksi penganiayaan kakak seniornya itu terhadap korban.
"Kalau memang lebih dari satu (pelaku) ya harus kena sesuai dengan perannya. Kasus ini enggak terlalu rumit, CCTV ada mengarah ke kamar mandi, saksi banyak, tinggal kepolisian saja yang menganalisa ini siapa-siapa saja, perannya apa aja, pasti bisa terungkap," katanya.
Dia menambahkan, pengungkapan kasus tewasnya Putu itu seharusnya bisa diungkap dengan cepat. "Apalagi, terdapat CCTV di lokasi kejadian, yang mana keterangan dari pihak STIP rekaman CCTV di lokasi kejadian itu hidup dan telah diserahkan ke polisi," tutupnya.
"Dikhawatirkan keluarga, adanya intervensi-intervensi mungkin atau misalnya adanya tekanan. Saya harap sih tak demikian. Saya berharap polisi profesional dalam menyelesaikan (kasus kematian Putu) secara tuntas," ujar pengacara keluarga korban, Tumbur Aritonang di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).
Menurutnya, polisi diminta secara profesional dan transparan mengusut tuntas dugaan penganiayaan Putu oleh para seniornya di STIP. Keluarga juga meminta agar pelaku penganiayaan mendapatkan sanksi setimpal atas perbuatannya itu.
"Mari (semua lapisan masyarakat) kita kawal kasus ini sampai dengan proses persidangan nanti. Kita harap kasus bisa terbuka seluas-luasnya, enggak ada yang ditutup-tutupi, keluarga minta keadilan dan kita serahkan semua ke pihak kepolisian," tuturnya.
Dia menerangkan, keluarga pun menduga jika pelaku yang terlibat dalam kasus penganiayaan Putu itu ada lebih dari satu orang. Bisa saja ada pelaku lain yang terlibat dalam membantu memuluskan aksi penganiayaan kakak seniornya itu terhadap korban.
"Kalau memang lebih dari satu (pelaku) ya harus kena sesuai dengan perannya. Kasus ini enggak terlalu rumit, CCTV ada mengarah ke kamar mandi, saksi banyak, tinggal kepolisian saja yang menganalisa ini siapa-siapa saja, perannya apa aja, pasti bisa terungkap," katanya.
Dia menambahkan, pengungkapan kasus tewasnya Putu itu seharusnya bisa diungkap dengan cepat. "Apalagi, terdapat CCTV di lokasi kejadian, yang mana keterangan dari pihak STIP rekaman CCTV di lokasi kejadian itu hidup dan telah diserahkan ke polisi," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda