Ratusan Warga Demo Tolak Penutupan Akses Jalan Utama di Tangsel
Jum'at, 05 April 2024 - 20:17 WIB
TANGSEL - Sekira 300-an warga berunjuk rasa menolak rencana penutupan akses utama Jalan Raya Serpong-Parung , Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (5/4/2024). Mereka berunjuk rasa dengan berjalan kaki dari arah pertigaan Jalan Raya Puspiptek-Muncul menuju depan gerbang masuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Warga membentangkan spanduk dan poster berisi penolakan. Mayoritas pedemo berusia paruh baya hingga lanjut usia. Menurut perwakilan warga yang berdemo, penutupan jalan nantinya berdampak pada penurunan pendapatan ekonomi.
"Karena ini akses warga yang merupakan sentra ekonomi juga buat masyarakat," kata Ketua RT11 RW03, Muncul, Alex Aziz di lokasi.
Akses jalan utama itu dikabarkan segera ditutup. Sementara para pengguna jalan dialihkan melalui jalan baru yang belum lama ini baru selesai dibangun. Letak jalan baru itu sendiri berada tak terlalu jauh dari jalan yang saat ini dilalui warga.
"Jalan ini sudah lama. Jadi warga diarahkan untuk menggunakan jalan baru," jelasnya.
Menurut Aziz, akses jalan utama itu sudah sejak lama digunakan warga. Mereka bertekad terus menentang upaya sepihak memindahkan jalan warga ke lokasi lain.
"Sosialisasi sudah, tapi terbatas. Kita masyarakat yang di bawah sama sekali nggak tahu. Dampaknya buat warga kami yang pedagang kecil itu turun drastis," ungkapnya.
Demo itu berujung tertin setelah dilakukan mediasi antara warga dan pihak BRIN. Keputusan sementara menyebut, rencana penutupan pada akhir April 2024 nanti dibekukan sampai ada keputusan finasl hasil mediasi.
Warga membentangkan spanduk dan poster berisi penolakan. Mayoritas pedemo berusia paruh baya hingga lanjut usia. Menurut perwakilan warga yang berdemo, penutupan jalan nantinya berdampak pada penurunan pendapatan ekonomi.
"Karena ini akses warga yang merupakan sentra ekonomi juga buat masyarakat," kata Ketua RT11 RW03, Muncul, Alex Aziz di lokasi.
Akses jalan utama itu dikabarkan segera ditutup. Sementara para pengguna jalan dialihkan melalui jalan baru yang belum lama ini baru selesai dibangun. Letak jalan baru itu sendiri berada tak terlalu jauh dari jalan yang saat ini dilalui warga.
"Jalan ini sudah lama. Jadi warga diarahkan untuk menggunakan jalan baru," jelasnya.
Menurut Aziz, akses jalan utama itu sudah sejak lama digunakan warga. Mereka bertekad terus menentang upaya sepihak memindahkan jalan warga ke lokasi lain.
"Sosialisasi sudah, tapi terbatas. Kita masyarakat yang di bawah sama sekali nggak tahu. Dampaknya buat warga kami yang pedagang kecil itu turun drastis," ungkapnya.
Demo itu berujung tertin setelah dilakukan mediasi antara warga dan pihak BRIN. Keputusan sementara menyebut, rencana penutupan pada akhir April 2024 nanti dibekukan sampai ada keputusan finasl hasil mediasi.
tulis komentar anda