Bupati Bogor Cicipi Kualitas Beras Bansos Tahap Dua untuk Warga Terdampak Covid-19
Kamis, 06 Agustus 2020 - 17:34 WIB
BOGOR - Bupati Bogor , Ade Yasin kembali membagikan bantuan sosial (bansos) nontunai tahap dua berupa 6000 ton beras untuk 200 ribu kepala keluarga (KK) terdampak pandemi Covid-19 yang ada di 40 kecamatan. Dalam kesempatan itu, Ade Yasin sempat mencicipi beras bansos tahap dua tersebut.
Hal itu sebagai antisipasi maraknya keluhan warga terkait beras bansos berkualitas rendah, eperti yang terjadi saat pembagian bansos tahap pertama."Beras yang kami salurkan tahap dua ini adalah kualitas medium, yang kami ambil langsung dari Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor. Kita telah lakukan uji tanak, nasinya putih bersih bagus dan layak konsumsi, tadi sudah saya coba langsung rasanya sangat enak kualitasnya juga baik," tegas Ade Yasin saat meluncurkan program penanganan lanjutan perlindungan sosial terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, Kamis (06/08/2020).
Dia menjelaskan, penyaluran Bansos tahap dua ini jumlahnya sebanyak 6.000 ton beras untuk 200.000 KK yang tersebar diseluruh Kecamatan di Kabupaten Bogor dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). (Baca: Pemulihan Ekonomi Lewat Wisata, Pemkab Bogor Tetap Fokus Penanganan COVID-19)
"Penyebaran dilaksanakan oleh tim gabungan TNI Lanud Atang Sanjaya, Polres Bogor, Kodim, PUPR, BPBD dan Satpol PP dengan total 29 truk yang dijadwalkan selama 30 hari mendatang. Diawali wilayah Cibinong Raya yaitu Kecamatan Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Bojonggede, dan Tajurhalang," katanya. Untuk pengadaan beras tahap dua ini, lanjut Ade, pihaknya sengaja lebih selektif dalam mendapatkan beras dengan cara bekerjasama langsung dengan Perum Bulog. Tujuannya, kata dia, agar beras yang diterima masyarakat betul-betul beras kualitas yang baik.
"Kita percaya kali ini Bulog lebih berhati-hati dan menyediakan beras dengan kualitas baik. Terlebih Bulog telah membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev). Untuk berkoordinasi dengan tim Pemkab Bogor, kami sepakat bahwa bilamana ditemukan beras dengan kualitas tidak memenuhi standar. Dapat dilakukan penukaran 100 persen dan akan langung diganti," ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi menambahkan, bansos nontunai tahap dua diberikan dalam bentuk beras 30 kilogram per Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). "Pada penyaluran bansos tahap dua ini, Pemkab Bogor kembali bekerja sama dengan perusahaan umum Bulog. Penyaluran Bansos tahap dua ini sudah mulai disalurkan," kata dia.
Terkait pengiriman, pihaknya memulai dari Kecamatan Cibinong dengan jumlah 414.420 kg beras untuk 13.814 KK. "Kita awali dari kelurahan Ciriung sebanyak 6.330 kg beras untuk 211 KK. Kita awali di Kecamatan Cibinong karena jumlah penerimanya paling besar di Kecamatan ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Hal itu sebagai antisipasi maraknya keluhan warga terkait beras bansos berkualitas rendah, eperti yang terjadi saat pembagian bansos tahap pertama."Beras yang kami salurkan tahap dua ini adalah kualitas medium, yang kami ambil langsung dari Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor. Kita telah lakukan uji tanak, nasinya putih bersih bagus dan layak konsumsi, tadi sudah saya coba langsung rasanya sangat enak kualitasnya juga baik," tegas Ade Yasin saat meluncurkan program penanganan lanjutan perlindungan sosial terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, Kamis (06/08/2020).
Dia menjelaskan, penyaluran Bansos tahap dua ini jumlahnya sebanyak 6.000 ton beras untuk 200.000 KK yang tersebar diseluruh Kecamatan di Kabupaten Bogor dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). (Baca: Pemulihan Ekonomi Lewat Wisata, Pemkab Bogor Tetap Fokus Penanganan COVID-19)
"Penyebaran dilaksanakan oleh tim gabungan TNI Lanud Atang Sanjaya, Polres Bogor, Kodim, PUPR, BPBD dan Satpol PP dengan total 29 truk yang dijadwalkan selama 30 hari mendatang. Diawali wilayah Cibinong Raya yaitu Kecamatan Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Bojonggede, dan Tajurhalang," katanya. Untuk pengadaan beras tahap dua ini, lanjut Ade, pihaknya sengaja lebih selektif dalam mendapatkan beras dengan cara bekerjasama langsung dengan Perum Bulog. Tujuannya, kata dia, agar beras yang diterima masyarakat betul-betul beras kualitas yang baik.
"Kita percaya kali ini Bulog lebih berhati-hati dan menyediakan beras dengan kualitas baik. Terlebih Bulog telah membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev). Untuk berkoordinasi dengan tim Pemkab Bogor, kami sepakat bahwa bilamana ditemukan beras dengan kualitas tidak memenuhi standar. Dapat dilakukan penukaran 100 persen dan akan langung diganti," ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi menambahkan, bansos nontunai tahap dua diberikan dalam bentuk beras 30 kilogram per Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). "Pada penyaluran bansos tahap dua ini, Pemkab Bogor kembali bekerja sama dengan perusahaan umum Bulog. Penyaluran Bansos tahap dua ini sudah mulai disalurkan," kata dia.
Terkait pengiriman, pihaknya memulai dari Kecamatan Cibinong dengan jumlah 414.420 kg beras untuk 13.814 KK. "Kita awali dari kelurahan Ciriung sebanyak 6.330 kg beras untuk 211 KK. Kita awali di Kecamatan Cibinong karena jumlah penerimanya paling besar di Kecamatan ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(hab)
tulis komentar anda