Remaja Bacok Warga karena Pesta Miras di Menteng Dibubarkan, Polisi Hanya Bertindak Ini
Sabtu, 30 September 2023 - 23:09 WIB
Sekelompok remaja membacok warga karena pesta miras di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023) dibubarkan. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Sekelompok remaja membacok warga karena pesta miras di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023) dibubarkan. Namun, pelaku yang masih di bawah umur membuat polisi melakukan tindakan yang berbeda.
"Karena pelaku anak-anak di bawah umur, jadi prosesnya juga beda. Nanti akan dilakukan diversi," ujar Kanit Reskrim Polsek Menteng AKP Sam Suharto, Sabtu (30/9/2023).
Proses diversi dibarengi pendampingan orang tua, pengacara, dan pekerja sosial. "Informasinya kita sudah klarifikasi ada 4 orang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, 2 warga Menteng yaitu Abdul Rahman dan Deka Widi Laksono menjadi korban penganiayaan di Jalan Anyer Ujung belakang SMP 8, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023). Mereka dianiaya usai membubarkan remaja yang tengah pesta miras.
Saksi mata Fiki Wijaya mengatakan, kawannya bernama Deka Widi Laksono mengabarkan kena bacok di belakang SMP 8.
"Saya dan teman lainnya mendatangi lokasi. Terus pas ketemu kita langsung diserang. Mereka bawa senjata tajam (sajam) seperti celurit," ujar Fiki.
Dia memperkirakan remaja tersebut berusia di bawah 17 tahun. "Saya terbebas dari bacokan karena abang saya datang dan langsung mendorong pelaku yang bawa sajam. Infonya sudah ada yang ditangkap dan sekarang berada di Polsek Metro Menteng," ucapnya.
Abdul Rahman mengaku mendapat sejumlah luka bacokan dan hantaman benda tumpul. Saat itu, dia melihat adiknya (Fiki) nyaris dibacok. Dia langsung menghampiri dan mendorong remaja yang hendak membacok.
"Pas saya dorong, adik berhasil kabur. Saat saya hendak kabur, tapi saya justru kepeleset dan terjatuh. Saat terjatuh saya dihantam stik golf hingga empat gigi rontok," kata Abdul.
"Karena pelaku anak-anak di bawah umur, jadi prosesnya juga beda. Nanti akan dilakukan diversi," ujar Kanit Reskrim Polsek Menteng AKP Sam Suharto, Sabtu (30/9/2023).
Proses diversi dibarengi pendampingan orang tua, pengacara, dan pekerja sosial. "Informasinya kita sudah klarifikasi ada 4 orang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, 2 warga Menteng yaitu Abdul Rahman dan Deka Widi Laksono menjadi korban penganiayaan di Jalan Anyer Ujung belakang SMP 8, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023). Mereka dianiaya usai membubarkan remaja yang tengah pesta miras.
Saksi mata Fiki Wijaya mengatakan, kawannya bernama Deka Widi Laksono mengabarkan kena bacok di belakang SMP 8.
"Saya dan teman lainnya mendatangi lokasi. Terus pas ketemu kita langsung diserang. Mereka bawa senjata tajam (sajam) seperti celurit," ujar Fiki.
Dia memperkirakan remaja tersebut berusia di bawah 17 tahun. "Saya terbebas dari bacokan karena abang saya datang dan langsung mendorong pelaku yang bawa sajam. Infonya sudah ada yang ditangkap dan sekarang berada di Polsek Metro Menteng," ucapnya.
Abdul Rahman mengaku mendapat sejumlah luka bacokan dan hantaman benda tumpul. Saat itu, dia melihat adiknya (Fiki) nyaris dibacok. Dia langsung menghampiri dan mendorong remaja yang hendak membacok.
"Pas saya dorong, adik berhasil kabur. Saat saya hendak kabur, tapi saya justru kepeleset dan terjatuh. Saat terjatuh saya dihantam stik golf hingga empat gigi rontok," kata Abdul.
(jon)
tulis komentar anda