Polisi Jebol Ruangan Terkunci Rumah Mayat Ibu dan Anak di Cinere, Apa Isinya?
Jum'at, 15 September 2023 - 05:17 WIB
DEPOK - Polisi menjebol ruangan terkunci di rumah mayat ibu dan anak di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok. Penjebolan dilakukan saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kebetulan ada satu tempat yang memang terkunci dan kuncinya juga tidak ditemukan sehingga tadi kita coba menggunakan ahli yang bisa buka," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian, Jumat (15/9/2023).
Setelah dibuka secara paksa, penyidik tidak menemukan barang yang dapat dijadikan petunjuk. Ruangan tersebut hanya berisi perabotan rumah tangga.
Pada olah TKP yang keempat tersebut pihaknya kembali mengamankan beberapa dokumen di lokasi. "Hari ini beberapa dokumen yang tentunya oleh ahli psikologi diharapkan bisa membantu dalam mempelajari pola kehidupan korban dan menggali motif-motifnya," ungkapnya.
Samian menuturkan olah TKP dilakukan bersama Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Metro Jaya.
Olah TKP kali ini mendalami perilaku dan psikologis ibu dan anak ketika masih hidup. "Tentunya yang didalami itu perilaku sosial terus psikologi korban. Maka tim yang akan kita ke depankan adalah tim psikologi forensik," katanya.
"Karena memang TKP yang menjadi tanggung jawab pengamanan dan penanganan adalah penyidik, Kasubdit yang memimpin," tambahnya.
Pihaknya juga masih mencari beberapa dokumen untuk melengkapi berkas penyidikan. Diketahui, ibu dan anak ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka. Korban juga dikenal tidak dekat dengan keluarga inti.
"Kebetulan ada satu tempat yang memang terkunci dan kuncinya juga tidak ditemukan sehingga tadi kita coba menggunakan ahli yang bisa buka," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian, Jumat (15/9/2023).
Setelah dibuka secara paksa, penyidik tidak menemukan barang yang dapat dijadikan petunjuk. Ruangan tersebut hanya berisi perabotan rumah tangga.
Pada olah TKP yang keempat tersebut pihaknya kembali mengamankan beberapa dokumen di lokasi. "Hari ini beberapa dokumen yang tentunya oleh ahli psikologi diharapkan bisa membantu dalam mempelajari pola kehidupan korban dan menggali motif-motifnya," ungkapnya.
Samian menuturkan olah TKP dilakukan bersama Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Metro Jaya.
Olah TKP kali ini mendalami perilaku dan psikologis ibu dan anak ketika masih hidup. "Tentunya yang didalami itu perilaku sosial terus psikologi korban. Maka tim yang akan kita ke depankan adalah tim psikologi forensik," katanya.
"Karena memang TKP yang menjadi tanggung jawab pengamanan dan penanganan adalah penyidik, Kasubdit yang memimpin," tambahnya.
Pihaknya juga masih mencari beberapa dokumen untuk melengkapi berkas penyidikan. Diketahui, ibu dan anak ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka. Korban juga dikenal tidak dekat dengan keluarga inti.
(jon)
tulis komentar anda