Anies Janji Tak Akan Tutupi Informasi Terkait Penanganan Covid-19
Sabtu, 25 Juli 2020 - 19:16 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji tak akan menutupi informasi penanganan Covid-19 di Ibu Kota . Orang nomor 1 di DKI Jakarta ini juga akan meningkatkan pengetesan virus Corona atau Covid-19 agar publik mengetahui sejauh mana penularan virus tersebut.
"Karena kami tidak akan menutup-nutupi jumlah kasus dan kami tidak akan mengurangi jumlah tes, melambatkan jumlah tes, hanya sekadar untuk memberikan kesan angkanya turun, kita justu lebih meningkatkan testing menjangkau masyarakat. Karena kita ingin menemukan lebih banyak mereka yang selama ini berada di luar, berkegiatan, padahal sudah menjadi carrier. Jadi sangat banyak yang kita temukan di lapangan itu positif tapi asymptomatic, tidak punya gejala apapun," urai Anies melalui video yang dikutip di akun media sosial Pemprov DKI, Sabtu (25/7/2020).
Anies menambahkan, saat pengetesan berjalan intensif. Maka jangan heran jumlah kasus akan lebih banyak. "Lah kalau mereka terus berkegiatan, risikonya pada siapa? Pada keluarganya, pada tetangganya, pada koleganya, karena itulah justru kita aktif. Karena kita aktif, otomatis kita menemukan, ini lebih baik daripada kita duduk diam menunggu di rumah sakit, lu memberikan kesan angkanya turun, tidak. Kita berencana melindungi setiap warga Jakarta. Kita berencananya memastikan keamanan warga Jakarta," tambahnya.
"Dan Alhmadulilah dengan cara seperti itu kita bisa dapatkan info lebih cepat tentang orang-orang positif Covid dan membuat mereka isolasi lebih cepat insya Allah ini menyelamatkan lebih banyak warga Jakarta," sambung Anies.
Saat ini, lanjut Anies, pertahanan terakhir adalah fasilitas kesehatan. Sejauh ini angka positifnya naik tapi kasus nya yang harus dirawat tidak alami lonjakan yang signifikan. ( )
Jadi tingkat keterisian dari tempat itdur isolasi adalah 44 persen, adapun untuk ICU tingkat keterisiannya 32 persen artinya dari 100 persen ruang Isolasi terpakai 44 persen, dari 100 persen ICU terpakai 32 persen.
"Angka itu masih aman, masih di bawah setengah yang disiapkan untuk Covid-19. Tapi lagi-lagi saya ingatkan, dalam Dua minggu terakhir ini, tampak ada tren kenaikan atas keterisian tempat tidur isolasi dan ICU, minggu lalau, 42 persen, minggu ini naik jadi 44 persen. ICU semula 25 persen, minggu ini naik 32persen. Artinya kita harus waspada ekstra hati-hati," tegas Anies.
Terkait dengan ketercepatan reproduksi atau biasa disebut RT. RT Jakarta ini sempat berada di angkat 0,96 ini terjadi pada masa awal PSBB transisi, merangkak naik jadi 1.15 di tanggal 5 Juli, dan perhitungan terakhir terkait RT di Jakarta per 19 Juli yakni 1,11 turun sedikit dibanding dua minggu lalu.
"Pada semuanya saya garis bawahi, data-data adalah update dari kami kepada seluruh masyarakat tentang kondisi wabah di Jakarta," tutup Anies.
"Karena kami tidak akan menutup-nutupi jumlah kasus dan kami tidak akan mengurangi jumlah tes, melambatkan jumlah tes, hanya sekadar untuk memberikan kesan angkanya turun, kita justu lebih meningkatkan testing menjangkau masyarakat. Karena kita ingin menemukan lebih banyak mereka yang selama ini berada di luar, berkegiatan, padahal sudah menjadi carrier. Jadi sangat banyak yang kita temukan di lapangan itu positif tapi asymptomatic, tidak punya gejala apapun," urai Anies melalui video yang dikutip di akun media sosial Pemprov DKI, Sabtu (25/7/2020).
Anies menambahkan, saat pengetesan berjalan intensif. Maka jangan heran jumlah kasus akan lebih banyak. "Lah kalau mereka terus berkegiatan, risikonya pada siapa? Pada keluarganya, pada tetangganya, pada koleganya, karena itulah justru kita aktif. Karena kita aktif, otomatis kita menemukan, ini lebih baik daripada kita duduk diam menunggu di rumah sakit, lu memberikan kesan angkanya turun, tidak. Kita berencana melindungi setiap warga Jakarta. Kita berencananya memastikan keamanan warga Jakarta," tambahnya.
"Dan Alhmadulilah dengan cara seperti itu kita bisa dapatkan info lebih cepat tentang orang-orang positif Covid dan membuat mereka isolasi lebih cepat insya Allah ini menyelamatkan lebih banyak warga Jakarta," sambung Anies.
Saat ini, lanjut Anies, pertahanan terakhir adalah fasilitas kesehatan. Sejauh ini angka positifnya naik tapi kasus nya yang harus dirawat tidak alami lonjakan yang signifikan. ( )
Jadi tingkat keterisian dari tempat itdur isolasi adalah 44 persen, adapun untuk ICU tingkat keterisiannya 32 persen artinya dari 100 persen ruang Isolasi terpakai 44 persen, dari 100 persen ICU terpakai 32 persen.
"Angka itu masih aman, masih di bawah setengah yang disiapkan untuk Covid-19. Tapi lagi-lagi saya ingatkan, dalam Dua minggu terakhir ini, tampak ada tren kenaikan atas keterisian tempat tidur isolasi dan ICU, minggu lalau, 42 persen, minggu ini naik jadi 44 persen. ICU semula 25 persen, minggu ini naik 32persen. Artinya kita harus waspada ekstra hati-hati," tegas Anies.
Terkait dengan ketercepatan reproduksi atau biasa disebut RT. RT Jakarta ini sempat berada di angkat 0,96 ini terjadi pada masa awal PSBB transisi, merangkak naik jadi 1.15 di tanggal 5 Juli, dan perhitungan terakhir terkait RT di Jakarta per 19 Juli yakni 1,11 turun sedikit dibanding dua minggu lalu.
"Pada semuanya saya garis bawahi, data-data adalah update dari kami kepada seluruh masyarakat tentang kondisi wabah di Jakarta," tutup Anies.
(mhd)
tulis komentar anda