Tradisi Lebaran Betawi Mulai dari Parade Budaya, Main Bledugan, hingga Tuker Rantang
Senin, 22 Mei 2023 - 16:43 WIB
Sepekan atau minimal 3 hari sebelum Lebaran biasanya kaum perempuan sibuk mencari bahan dan mengolahnya untuk dijadikan penganan atau kudapan sebagai sajian di rumah atau dibagikan kepada tetangga maupun sanak keluarga.
Penganan khas Betawi saat Lebaran antara lain ketupat sayur godog, opor ayam, hingga sayur gabus pucung. Sementara, kudapannya seperti tape uli, kue nastar, dodol Betawi, wajik Betawi, kue semprit, kue melinca, manisan kolangkaling, dan manisan cereme.
5. Nyekar
Selesai bermaafan dan selepas Zuhur biasanya keluarga akan berziarah, mendatangi, dan mendoakan makam orang tua, saudara atau leluhur mereka.
Ada juga yang melakukannya setelah lewat satu atau dua hari Hari Raya Idulfitri. Biasanya di makam itulah seluruh keluarga besar akan saling bertemu.
6. Silaturahmi Selama Seminggu
Masyarakat Betawi yang masih menjalani tradisi merayakan Hari Raya Idulfitri tujuh hari berturut-turut adalah warga Betawi yang tinggal di Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka tetap mempertahankan warisan tradisi dari generasi terdahulu.
Selain menyambung tali silaturahmi, hampir setiap orang dewasa sibuk bekerja setiap hari dan nyaris tidak ada waktu luang yang cukup untuk bersilaturahmi antarkeluarga maupun tetangga. Itu sebabnya, tradisi berlebaran selama sepekan dipertahankan dengan cara menjaga silaturahmi dan saling berkunjung ke anggota keluarga atau kerabat.
Penganan khas Betawi saat Lebaran antara lain ketupat sayur godog, opor ayam, hingga sayur gabus pucung. Sementara, kudapannya seperti tape uli, kue nastar, dodol Betawi, wajik Betawi, kue semprit, kue melinca, manisan kolangkaling, dan manisan cereme.
5. Nyekar
Selesai bermaafan dan selepas Zuhur biasanya keluarga akan berziarah, mendatangi, dan mendoakan makam orang tua, saudara atau leluhur mereka.
Ada juga yang melakukannya setelah lewat satu atau dua hari Hari Raya Idulfitri. Biasanya di makam itulah seluruh keluarga besar akan saling bertemu.
6. Silaturahmi Selama Seminggu
Masyarakat Betawi yang masih menjalani tradisi merayakan Hari Raya Idulfitri tujuh hari berturut-turut adalah warga Betawi yang tinggal di Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka tetap mempertahankan warisan tradisi dari generasi terdahulu.
Selain menyambung tali silaturahmi, hampir setiap orang dewasa sibuk bekerja setiap hari dan nyaris tidak ada waktu luang yang cukup untuk bersilaturahmi antarkeluarga maupun tetangga. Itu sebabnya, tradisi berlebaran selama sepekan dipertahankan dengan cara menjaga silaturahmi dan saling berkunjung ke anggota keluarga atau kerabat.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda