Dalam Sehari, 60 Meter Kubik Sampah Rumah Tangga Menumpuk di Waduk Pluit
Jum'at, 12 Mei 2023 - 07:22 WIB
JAKARTA - Persoalan sampah selama ini menjadi masalah yang sangat pelik di tengah masyarakat. Meskipun sudah terbilang pengelolaan sampah saat ini sudah baik namun tetap saja masih banyak di temukan tumpukan sampah yang belum dikelola.
Seperti yang terjadi di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam sehari petugas Satuan Pelaksana Unit Penanganan Sampah Badan Air Kota Administrasi Jakarta Utara mengangkut sampah sebanyak 60 meter kubik sampah dikumpulkan setiap hari.
Kepala Satuan Pelaksana Unit Penanganan Sampah Badan Air Kota Administrasi Jakarta Utara, Chusaeni mengatakan sampah dari sisa-sisa aktivitas warga sehari-hari sehingga penumpukan ini tidak dapat terhindarkan.
Selain itu, enceng gondok juga menjadi mayoritas sampah.
”Yang dikumpulkan dan dibersihkan dari Waduk Pluit adalah eceng gondok dan sampah. Sampah yang berada di Waduk Pluit berasal dari Kali Pakin dan Kali Gendong. Masuk ke dalam disaat debit air tinggi ataupun hujan lebat,” kata Chusaeni, Jumat (11/5/2023).
”Kita angkat, letakkan, dan pilah di tempat penampungan sementara sebelum kita buang ke Bantar Gebang. Untuk membersihkan eceng gondok, kita angkat dan letakkan pada lubang biopori yang berada pada sisi waduk,” sambungnya.
Dengan adanya penemuan tumpukan sampah ini, Chusaerie berharap masyarakat Jakarta Utara khususnya warga Penjaringan turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan sehingga sampah yang dibuang ke tempat sampah/TPS hanya residu.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di saluran air. Dengan masuknya sampah ke Waduk Pluit dapat menyebabkan pencemaran dan tentunya dapat mengurangi fungsi waduk sebagai pengendali banjir,” tutupnya.
Seperti yang terjadi di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam sehari petugas Satuan Pelaksana Unit Penanganan Sampah Badan Air Kota Administrasi Jakarta Utara mengangkut sampah sebanyak 60 meter kubik sampah dikumpulkan setiap hari.
Kepala Satuan Pelaksana Unit Penanganan Sampah Badan Air Kota Administrasi Jakarta Utara, Chusaeni mengatakan sampah dari sisa-sisa aktivitas warga sehari-hari sehingga penumpukan ini tidak dapat terhindarkan.
Selain itu, enceng gondok juga menjadi mayoritas sampah.
”Yang dikumpulkan dan dibersihkan dari Waduk Pluit adalah eceng gondok dan sampah. Sampah yang berada di Waduk Pluit berasal dari Kali Pakin dan Kali Gendong. Masuk ke dalam disaat debit air tinggi ataupun hujan lebat,” kata Chusaeni, Jumat (11/5/2023).
Baca Juga
”Kita angkat, letakkan, dan pilah di tempat penampungan sementara sebelum kita buang ke Bantar Gebang. Untuk membersihkan eceng gondok, kita angkat dan letakkan pada lubang biopori yang berada pada sisi waduk,” sambungnya.
Dengan adanya penemuan tumpukan sampah ini, Chusaerie berharap masyarakat Jakarta Utara khususnya warga Penjaringan turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan sehingga sampah yang dibuang ke tempat sampah/TPS hanya residu.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di saluran air. Dengan masuknya sampah ke Waduk Pluit dapat menyebabkan pencemaran dan tentunya dapat mengurangi fungsi waduk sebagai pengendali banjir,” tutupnya.
(ams)
tulis komentar anda