Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Dijemput Keluarga di RS Polri
Rabu, 10 Mei 2023 - 03:30 WIB
JAKARTA - Jenazah pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta Pusat dijemput keluarganya dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah Mustopa (60) dijemput pihak keluarga pada Rabu (10/5/2023) pukul 21.17 WIB.
Kasubdit YAN DVI RS Polri, AKBP Nugroho Lelono mengatakan jenazah Mustopa dijemput oleh keluarganya setelah diizinkan oleh penyidik kepolisian.
”Almarhum dijemput keluarganya dan sudah diserahkan kepada penyidik dan penyidik menyerahkan kepada pihak keluarga. Jadi satu rangkaian,” ujar Nugroho, Selasa (9/5/2023).
Nugroho menuturkan jenazah Mustopa rencananya akan langsung dibawa ke Lampung guna dikebumikan di makam keluarganya.”Dibawa ke lampung. (Jenazah) akan dimakamkan di makam keluarga,” jelas Nugroho.
Kepala RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan kondisi jenazah korban secara kasat mata dalam kondisi bagus, tidak ditemukan adanya luka atau memar lainnya.
Petugas Forensik RS Polri melakukan uji patologi anatomi untuk memeriksa adanya penyakit atau kondisi kesehatan jenazah selama hidupnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui Mustopa wafat karena adanya serangan jantung dan infeksi paru-paru.
”Jadi dari patologi anatomi, sebenarnya yang bersangkutan memiliki Asma. Dari Asma itu yang bisa membunuh. Nah nanti pengaruhnya ke jantung, dan sebagainya,” ucap Hariyanto pada Rabu 3 Mei 2023.
Kasubdit YAN DVI RS Polri, AKBP Nugroho Lelono mengatakan jenazah Mustopa dijemput oleh keluarganya setelah diizinkan oleh penyidik kepolisian.
”Almarhum dijemput keluarganya dan sudah diserahkan kepada penyidik dan penyidik menyerahkan kepada pihak keluarga. Jadi satu rangkaian,” ujar Nugroho, Selasa (9/5/2023).
Nugroho menuturkan jenazah Mustopa rencananya akan langsung dibawa ke Lampung guna dikebumikan di makam keluarganya.”Dibawa ke lampung. (Jenazah) akan dimakamkan di makam keluarga,” jelas Nugroho.
Kepala RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan kondisi jenazah korban secara kasat mata dalam kondisi bagus, tidak ditemukan adanya luka atau memar lainnya.
Petugas Forensik RS Polri melakukan uji patologi anatomi untuk memeriksa adanya penyakit atau kondisi kesehatan jenazah selama hidupnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui Mustopa wafat karena adanya serangan jantung dan infeksi paru-paru.
”Jadi dari patologi anatomi, sebenarnya yang bersangkutan memiliki Asma. Dari Asma itu yang bisa membunuh. Nah nanti pengaruhnya ke jantung, dan sebagainya,” ucap Hariyanto pada Rabu 3 Mei 2023.
(ams)
tulis komentar anda