21 Jemaah Gagal Akhirnya Dibantu Polresta Bandara Soetta Berangkat Umrah
Rabu, 12 April 2023 - 16:53 WIB
TANGERANG - Polresta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) memediasi dan melakukan pendampingan persoalan 21 jemaah umrah yang gagal berangkat dari Terminal Keberangkaan 2F Bandara Soetta, Senin (13/3/2023) lalu. Jemaah umrah ini gagal berangkat karena belum disiapkan visa oleh PT MFM selaku agen travel umrah.
"Satuan Reskrim setelah mendapatkan informasi jemaah umrah gagal berangkat segera melakukan pendampingan dari Terminal 2 Bandara Soetta sampai di Hotel Huswah Rawa Bokor Tangerang dan memberikan pelayanan kepada jemaah untuk berkonsultasi terkait perkara yang dihadapi. Pihak jemaah maupun travel tetap mengutamakan mediasi dan musyawarah terlebih dahulu," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi, Selasa (11/4/2023).
Persoalan itu akhirnya bisa diselesaikan melalui musyawarah dan agen travel menyanggupi memberangkatkan kembali jemaah umrah.
Baca juga: Luhut Minta Kemenag Atur Alur Jemaah Umrah dan Cek Kapasitas Wisma Haji
Dalam proses menyelesaikan persoalan ini Polresta Bandara Soetta didampingi Kementerian Agama (Kemenag). Personel Satuan Reskrim Polresta Bandara Soetta didampingi pejabat Kemenag Mujib Roni selaku Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Direktorat Bina Umrah dan Haji Kemenag untuk mencari jalan keluar terbaik terhadap persoalan tersebut.
Dalam pertemuan antara pihak agen travel umrah, penyidik Polresta Bandara Soetta, Kemenag, dan jemaah diperoleh informasi bahwa tiket keberangkatan pada 13 Maret 2023 menggunakan pesawat Lion Air JT 114 sudah dinyatakan hangus/tidak berlaku dan tak bisa di-refund atau dilakukan reschedule kembali.
Pihak travel akhirnya menerbitkan visa terhadap 21 jemaah pada 18 Maret 2023 namun jemaah belum bisa diberangkatkan karena masih terkendala tiket pesawat yang belum didapatkan. Pihak travel tetap ingin bertanggung jawab atas keberangkatan 21 jemaah.
"Dari total jemaah umrah 21 orang yang gagal berangkat, 1 orang di antaranya mengundurkan diri, 2 orang sakit dan meminta untuk diberangkatkan gelombang selanjutnya. Jadi total 18 orang tetap masih berharap dalam waktu dekat diberangkatkan oleh trevel tersebut," ujarnya.
"Khusus jemaah yang mengundurkan diri dananya akan dikembalikan. Pihak travel masih mengupayakan dana untuk pembelian tiket keberangkatan ke Jeddah dan menunggu pencairan dana," katanya.
"Satuan Reskrim setelah mendapatkan informasi jemaah umrah gagal berangkat segera melakukan pendampingan dari Terminal 2 Bandara Soetta sampai di Hotel Huswah Rawa Bokor Tangerang dan memberikan pelayanan kepada jemaah untuk berkonsultasi terkait perkara yang dihadapi. Pihak jemaah maupun travel tetap mengutamakan mediasi dan musyawarah terlebih dahulu," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi, Selasa (11/4/2023).
Persoalan itu akhirnya bisa diselesaikan melalui musyawarah dan agen travel menyanggupi memberangkatkan kembali jemaah umrah.
Baca juga: Luhut Minta Kemenag Atur Alur Jemaah Umrah dan Cek Kapasitas Wisma Haji
Dalam proses menyelesaikan persoalan ini Polresta Bandara Soetta didampingi Kementerian Agama (Kemenag). Personel Satuan Reskrim Polresta Bandara Soetta didampingi pejabat Kemenag Mujib Roni selaku Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Direktorat Bina Umrah dan Haji Kemenag untuk mencari jalan keluar terbaik terhadap persoalan tersebut.
Dalam pertemuan antara pihak agen travel umrah, penyidik Polresta Bandara Soetta, Kemenag, dan jemaah diperoleh informasi bahwa tiket keberangkatan pada 13 Maret 2023 menggunakan pesawat Lion Air JT 114 sudah dinyatakan hangus/tidak berlaku dan tak bisa di-refund atau dilakukan reschedule kembali.
Pihak travel akhirnya menerbitkan visa terhadap 21 jemaah pada 18 Maret 2023 namun jemaah belum bisa diberangkatkan karena masih terkendala tiket pesawat yang belum didapatkan. Pihak travel tetap ingin bertanggung jawab atas keberangkatan 21 jemaah.
"Dari total jemaah umrah 21 orang yang gagal berangkat, 1 orang di antaranya mengundurkan diri, 2 orang sakit dan meminta untuk diberangkatkan gelombang selanjutnya. Jadi total 18 orang tetap masih berharap dalam waktu dekat diberangkatkan oleh trevel tersebut," ujarnya.
"Khusus jemaah yang mengundurkan diri dananya akan dikembalikan. Pihak travel masih mengupayakan dana untuk pembelian tiket keberangkatan ke Jeddah dan menunggu pencairan dana," katanya.
tulis komentar anda