Sejarah Masjid Agung Sunda Kelapa, Tempat 19.740 Mualaf Ucapkan Syahadat
Sabtu, 08 April 2023 - 14:01 WIB
JAKARTA - Masjid Agung Sunda Kelapa namanya tak asing lagi di telinga masyarakat Jakarta. Salah satu masjid populer di Jakarta ini diresmikan pada 31 Maret 1971 silam.
Masjid ini terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertama kali dibangun pada tahun 1960-an atas gagasan arsitek ternama Ir Gustaf Abbas.
Pada awalnya, dana pembangunan masjid ini hanya mengandalkan swadaya masyarakat yang mengumpulkan dana sebesar Rp7,2 juta. Karena kekurangan dana dan beberapa kendala lainnya, pembangunan Masjid Agung Sunda Kelapa sempat berhenti dan tak kunjung selesai usai 9 tahun lamanya.
Pembangunan masjid itu diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta pada masa Gubernur Ali Sadikin. Pembangunan masjid pun dilanjutkan dan dapat selesai secara keseluruhan pada tahun 1970. Peresmian masjid dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 31 Maret 1971.
Pada awal beroperasi, masjid ini digunakan hanya untuk salat dan pengajian. Kemudian semakin berkembang setelah didirikannya Islamic Center pada tahun 1973 dengan tujuan sebagai pusat kajian keislaman.
Tak hanya itu, di tahun yang sama, Masjid Agung Sunda Kelapa juga mendirikan Mualaf Center untuk mengislamkan dan membina para mualaf yang terdiri dari warga negara Indonesia maupun warga negara asing, seperti dari Italia, Swedia, Jerman, Amerika, Inggris, Belanda, China, Austria, Jepang, dan Korea Selatan.
Hingga Maret 2023, sudah ada 19.740 orang yang telah diislamkan dan dibina melalui Mualaf Center yang ada di Masjid Agung Sunda Kelapa ini.
Seiring waktu, kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Agung Sunda Kelapa semakin berkembang dan semakin beragam, terutama kegiatan keagamaan pada momentum khusus. Salah satunya di momentum bulan suci Ramadan.
Masjid ini terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertama kali dibangun pada tahun 1960-an atas gagasan arsitek ternama Ir Gustaf Abbas.
Pada awalnya, dana pembangunan masjid ini hanya mengandalkan swadaya masyarakat yang mengumpulkan dana sebesar Rp7,2 juta. Karena kekurangan dana dan beberapa kendala lainnya, pembangunan Masjid Agung Sunda Kelapa sempat berhenti dan tak kunjung selesai usai 9 tahun lamanya.
Pembangunan masjid itu diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta pada masa Gubernur Ali Sadikin. Pembangunan masjid pun dilanjutkan dan dapat selesai secara keseluruhan pada tahun 1970. Peresmian masjid dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 31 Maret 1971.
Pada awal beroperasi, masjid ini digunakan hanya untuk salat dan pengajian. Kemudian semakin berkembang setelah didirikannya Islamic Center pada tahun 1973 dengan tujuan sebagai pusat kajian keislaman.
Tak hanya itu, di tahun yang sama, Masjid Agung Sunda Kelapa juga mendirikan Mualaf Center untuk mengislamkan dan membina para mualaf yang terdiri dari warga negara Indonesia maupun warga negara asing, seperti dari Italia, Swedia, Jerman, Amerika, Inggris, Belanda, China, Austria, Jepang, dan Korea Selatan.
Hingga Maret 2023, sudah ada 19.740 orang yang telah diislamkan dan dibina melalui Mualaf Center yang ada di Masjid Agung Sunda Kelapa ini.
Baca Juga
Seiring waktu, kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Agung Sunda Kelapa semakin berkembang dan semakin beragam, terutama kegiatan keagamaan pada momentum khusus. Salah satunya di momentum bulan suci Ramadan.
tulis komentar anda