Simak! 3 Perbedaan Kota dan Kabupaten Bekasi
Kamis, 02 Maret 2023 - 14:04 WIB
Ketika Jepang datang ke Tanah Air, nama Kabupaten Meester Cornelis berubah menjadi KEN Jatinegara, yang meliputi Gun (kawedanan) Cikarang, Kebayoran, dan Matraman.
Perubahan terjadi lagi usai kemerdekaan Indonesia, di mana KEN kembali dikenal dengan nama kabupaten. Tepat pada 17 Februari 1950, sekitar 40 ribu masyarakat Bekasi melakukan unjuk rasa di alun-alun Bekasi.
Rakyat meminta nama Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi. Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950, Kabupaten Bekasi resmi berdiri dengan 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa. Kota Bekasi dipimpin oleh seorang wali kota, sedangkan Kabupaten Bekasi dipimpin oleh bupati.
Pemkot Bekasi, melalui laman resminya, mengungkapkan bahwa warna-warna tersebut menggambarkan masa depan, kejernihan pikiran, dan wawasan yang luas.
Selain itu, terdapat pula 5 batang bambu runcing yang berdiri tegak. Hal tersebut melambangkan hubungan antara makhluk dengan Sang Pencipta, sekaligus menggambarkan masyarakat Kota Bekasi yang religius.
Keberadaan bambu runcing itu juga melambangkan semangat juang rakyat Bekasi ketika dahulu berusaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Maka dari itu, Bekasi dijuluki sebagai Kota Patriot.
Ada pula lambang padi dan buang-buahan yang menggambarkan jumlah kecamatan dan kelurahan atau desa ketika Kota Bekasi terbentuk. Sementara itu, dua baris gelombang dan riak air menafsirkan masyarakat dan pemerintah Kota Bekasi yang sangat berdinamika, serta tidak akan pernah lelah untuk membangun daerah beserta negara.
Berbeda dengan Kota Bekasi, lambang Kabupaten Bekasi disahkan melalui Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten Bekasi Nomor 12/PD/1962. Bagian atas lambang ini berwarna dasar hijau muda. Artinya, tanah Kabupaten Bekasi berada di dataran rendah, subur, dan makmur.
Penegasan wilayah Kabupaten Bekasi yang subur tersebut juga disampaikan melalui lambang padi berwarna emas, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Di bawahnya, terdapat senjata khas Kabupaten Bekasi, yakni golok.
Perubahan terjadi lagi usai kemerdekaan Indonesia, di mana KEN kembali dikenal dengan nama kabupaten. Tepat pada 17 Februari 1950, sekitar 40 ribu masyarakat Bekasi melakukan unjuk rasa di alun-alun Bekasi.
Rakyat meminta nama Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi. Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950, Kabupaten Bekasi resmi berdiri dengan 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa. Kota Bekasi dipimpin oleh seorang wali kota, sedangkan Kabupaten Bekasi dipimpin oleh bupati.
2. Lambang Daerah
Lambang daerah antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sangat berbeda. Untuk Kota Bekasi, lambangnya disahkan melalui Perda (Peraturan Daerah) Kota Bekasi Nomor 01 Tahun 1998. Lambang tersebut mempunyai bentuk perisai dengan warna dasar hijau muda dan biru langit.Pemkot Bekasi, melalui laman resminya, mengungkapkan bahwa warna-warna tersebut menggambarkan masa depan, kejernihan pikiran, dan wawasan yang luas.
Selain itu, terdapat pula 5 batang bambu runcing yang berdiri tegak. Hal tersebut melambangkan hubungan antara makhluk dengan Sang Pencipta, sekaligus menggambarkan masyarakat Kota Bekasi yang religius.
Keberadaan bambu runcing itu juga melambangkan semangat juang rakyat Bekasi ketika dahulu berusaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Maka dari itu, Bekasi dijuluki sebagai Kota Patriot.
Ada pula lambang padi dan buang-buahan yang menggambarkan jumlah kecamatan dan kelurahan atau desa ketika Kota Bekasi terbentuk. Sementara itu, dua baris gelombang dan riak air menafsirkan masyarakat dan pemerintah Kota Bekasi yang sangat berdinamika, serta tidak akan pernah lelah untuk membangun daerah beserta negara.
Berbeda dengan Kota Bekasi, lambang Kabupaten Bekasi disahkan melalui Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten Bekasi Nomor 12/PD/1962. Bagian atas lambang ini berwarna dasar hijau muda. Artinya, tanah Kabupaten Bekasi berada di dataran rendah, subur, dan makmur.
Penegasan wilayah Kabupaten Bekasi yang subur tersebut juga disampaikan melalui lambang padi berwarna emas, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Di bawahnya, terdapat senjata khas Kabupaten Bekasi, yakni golok.
tulis komentar anda