55 Siswa Yayasan Marsudirini Bogor Keracunan Makanan, Polisi: Sudah Sehat dan Pulang

Selasa, 21 Februari 2023 - 20:12 WIB
Sebanyak 55 siswa Yayasan Marsudirini di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diduga keracunan makanan. Foto/Istimewa
BOGOR - Polisi menyebut seluruh murid Yayasan Marsudirini di wilayah Kemang, Kabupaten Bogor yang sempat mengalami gejala keracunan sudah membaik. Mereka sudah kembali ke pulang usai menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.

”Udah balik kanan semua termasuk yang gejala berat,” kata Kapolsek Kemang Kompol Ari Trisnawati dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/2/2023).





Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut dengan mengumpulkan keterangan saksi-sakai dan lainnya. Hal ini untuk memastikan penyebab terjadinya dugaan keracunan massal puluhan murid tersebut.

”Kita sudah mengkonfirmasi pihak sekolah, tanya bener atau engga, ada apa, kenapa, (takutnya) kalo sampai ada korban jiwa, sementara siswa mual dan pusing dari sekolah lagi cari tau ini asalnya dari mana. Jadi kita sedang dalam lidik dulu,” jelasnya.

Yang pasti, 55 murid yang mengalami gejala keracunan makanan itu telah ditangani dengan baik oleh pihak yayasan. Ke depan, yayasan diminta untuk lebih mengawasi asupan makanan muridnya.

”Sekolah sudah melakukan tahapan bagaimana menghadapi siswanya yang sakit. Kepolisian mengimbau kedepannya untuk antisipasi lagi, dicek lagi makanan yang dimakan anak-anak,” ungkapnya.



Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana mengatakan pihaknya masih melakukan uji laboratorium terhadap sampel sisa makanan para murid. Sehingga, bisa diketahui penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.

”Rencananya kita periksa (makanan) di laboratorium BBTKLPP punya Kemenkes. Hari ini tim turun, kalau sampel kemarin sudah diamankan. Mungkin agak lama. Karena biasanya ada beberapa parameter yang melalui proses pembiakan,” ucap Adang.

Sebelumnya, sebanyak 55 murid Yayasan Marsudirni di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diduga mengalami gejala keracunan. Para murid itu merasakan gejala yang sama yakni mual dan muntah.

Adapun kejadian itu berawal ketika mereka menyantap berbagai makanan dalam acara pada Sabtu 18 Februari 2023. Satu persatu dari mereka pun mengeluh mual dan muntah hingga jumlahnya mencapai 55 pada Senin 20 Februari 2023.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More