Polisi Belum Temukan Bukti Perkosaan Terhadap Wanita yang Ditelantarkan di Tol Jakarta-Merak
Jum'at, 10 Februari 2023 - 18:38 WIB
TANGERANG SELATAN - Seorang wanita berinisial FP (25), menjadi korban kekerasan oleh seorang pria di sekitar Jalan Tol Jakarta-Merak KM25-27, Curug, Kabupaten Tangerang . Dari pemeriksaan sementara, polisi belum menemukan bukti adanya tindak perkosaan terhadap korban.
"Hasil pemeriksaan sementara tidak ada petunjuk atau pengakuan kalau korban diperkosa oleh pelaku. Tapi ini hasil pemeriksaan awal ya, nanti perkembangannya kita update," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Tangsel Ipda Galih Dwi Nuryanto, Jumat (10/2/2023).
Menurut Galih, Unit PPA Polres masih terus menyelidiki kejadian ini. Namun, kata dia, petugas hanya mengonfirmasi adanya bekas kekerasan di sejumlah tubuh korban serta perampasan barang berupa uang dan handphone.
"Karena kalaupun ada perkosaan, maka harus menunggu hasil visum juga untuk memastikan. Sementara ini tidak ditemukan. Makanya kita juga mau tanya, siapa yang bilang korban itu diperkosa? Kan kasihan kalau ternyata enggak ada, tapi di luar sana disebut diperkosa, kasihan korbankan," tuturnya.
Peristiwa itu baru dilaporkan ke petugas Satreskrim Polres Tangerang Selatan pada Kamis 9 Februari 2023, sekitar pukul 09.00 WIB. Kepada polisi, korban menceritakan awal kejadian hingga terjadi kekerasan di semak-semak pinggiran jalan tol.
Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) mendapati korban meminta tolong di sisi jalan Tol Jakarta-Merak sekitar pukul 05.00 WIB. Korban lalu dibawa ke Pos PJR Bitung, Tangerang, dan diantar ke Rumah Sakit Hermina guna pengobatan.
Kronologi kejadian bernula saat korban yang tinggal di Kavling Serut, Bekasi Barat, itu pamit pada orang tuanya untuk jalan-jalan ke daerah Bogor, Rabu 8 Februari 2023 malam. Namun setiba di Stasiun Sudirman, korban bertemu dengan pelaku yang mengaku bernama Dika.
Dalam perkenalan tersebut, terjadilah komunikasi antara korban dan pelaku dimana dalam percakapan tersebut pelaku menjanjikan akan membelikan laptop kepada korban. Kemudian korban dan pelaku pergi ke Grogol untuk membeli laptop.
Sesampai di Grogol, ternyata toko elektronik sudah tutup. Lantas pelaku mengajak korban ke daerah Kota Tua. Di sana, pelaku cukup lama berbincang sambil menemui beberapa pengamen yang juga adalah temannya.
Sekitar pukul 00.00 WIB, korban meminta pulang tetapi tidak diizinkan oleh pelaku. Kemudian pelaku mengajak korban untuk berjalan-jalan menggunakan angkutan umum sampai tiga kali ganti angkutan umum.
Pelaku akhirnya mengajak korban untuk pergi menaiki bus di salah satu pemberhentian. Keduanya menaiki bus yang mengarah ke Merak melalui Tol Jakarta-Merak. Begitu sampai KM25-27, pelaku meminta paksa sopir memberhentikan kendaraannya di tol.
Setelah turun dari bus, pelaku mengajak korban keluar melalui semak-semak di pinggir jalan tol. Korban yang ketakutan, lalu meminta agar pelaku mengantarnya pulang. Karena emosi, pelaku lalu menganiaya korban.
Usai menganiaya korban, pelaku merampas handphone dan uang korban sebesar Rp400.000 lalu kabur. Korban pun lantas berupaya mencari pertolongan ke arah jalan tol hingga akhirnya bertemu dengan petugas PJR yang tengah patroli.
"Hasil pemeriksaan sementara tidak ada petunjuk atau pengakuan kalau korban diperkosa oleh pelaku. Tapi ini hasil pemeriksaan awal ya, nanti perkembangannya kita update," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Tangsel Ipda Galih Dwi Nuryanto, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga
Menurut Galih, Unit PPA Polres masih terus menyelidiki kejadian ini. Namun, kata dia, petugas hanya mengonfirmasi adanya bekas kekerasan di sejumlah tubuh korban serta perampasan barang berupa uang dan handphone.
"Karena kalaupun ada perkosaan, maka harus menunggu hasil visum juga untuk memastikan. Sementara ini tidak ditemukan. Makanya kita juga mau tanya, siapa yang bilang korban itu diperkosa? Kan kasihan kalau ternyata enggak ada, tapi di luar sana disebut diperkosa, kasihan korbankan," tuturnya.
Peristiwa itu baru dilaporkan ke petugas Satreskrim Polres Tangerang Selatan pada Kamis 9 Februari 2023, sekitar pukul 09.00 WIB. Kepada polisi, korban menceritakan awal kejadian hingga terjadi kekerasan di semak-semak pinggiran jalan tol.
Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) mendapati korban meminta tolong di sisi jalan Tol Jakarta-Merak sekitar pukul 05.00 WIB. Korban lalu dibawa ke Pos PJR Bitung, Tangerang, dan diantar ke Rumah Sakit Hermina guna pengobatan.
Kronologi kejadian bernula saat korban yang tinggal di Kavling Serut, Bekasi Barat, itu pamit pada orang tuanya untuk jalan-jalan ke daerah Bogor, Rabu 8 Februari 2023 malam. Namun setiba di Stasiun Sudirman, korban bertemu dengan pelaku yang mengaku bernama Dika.
Dalam perkenalan tersebut, terjadilah komunikasi antara korban dan pelaku dimana dalam percakapan tersebut pelaku menjanjikan akan membelikan laptop kepada korban. Kemudian korban dan pelaku pergi ke Grogol untuk membeli laptop.
Sesampai di Grogol, ternyata toko elektronik sudah tutup. Lantas pelaku mengajak korban ke daerah Kota Tua. Di sana, pelaku cukup lama berbincang sambil menemui beberapa pengamen yang juga adalah temannya.
Sekitar pukul 00.00 WIB, korban meminta pulang tetapi tidak diizinkan oleh pelaku. Kemudian pelaku mengajak korban untuk berjalan-jalan menggunakan angkutan umum sampai tiga kali ganti angkutan umum.
Pelaku akhirnya mengajak korban untuk pergi menaiki bus di salah satu pemberhentian. Keduanya menaiki bus yang mengarah ke Merak melalui Tol Jakarta-Merak. Begitu sampai KM25-27, pelaku meminta paksa sopir memberhentikan kendaraannya di tol.
Setelah turun dari bus, pelaku mengajak korban keluar melalui semak-semak di pinggir jalan tol. Korban yang ketakutan, lalu meminta agar pelaku mengantarnya pulang. Karena emosi, pelaku lalu menganiaya korban.
Usai menganiaya korban, pelaku merampas handphone dan uang korban sebesar Rp400.000 lalu kabur. Korban pun lantas berupaya mencari pertolongan ke arah jalan tol hingga akhirnya bertemu dengan petugas PJR yang tengah patroli.
(mhd)
tulis komentar anda