Ungkapan Rasa Syukur, Ratusan Umat Buddha Gelar Sembahyang Po Un di Vihara Amurva Bhumi Jaksel
Jum'at, 10 Februari 2023 - 15:27 WIB
“Biasanya setelah Imlek ada yang namanya perayaan Cap Go Meh dan kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan atau upacara syukuran atas apa yang diberikan Sang Pencipta,” katanya.
Menurut dia, eksistensi vihara sebagai tempat ibadah dan cagar budaya ini harus mengedepankan kemaslahatan umat. Untuk mewujudkan niat tersebut, Lie Kok Tie minta agar vihara dipimpin manajemen yang baik, transparan dari umat untuk umat.
Baca juga: Taruna Merah Putih DKI: Cap Go Meh Momentum Perekat Toleransi
Tak kalah penting, vihara ke depan harus go green atau ramah lingkungan. Artinya, masalah lilin dan dupa harus diperhatikan sebaik-baiknya seperti apa ke depannya.
Menurut Lie Kok Tie, apa yang menjadi masukannya merupakan upaya adaptasi apa yang dilakukan umat Buddha di luar negeri di tengah kemajuan teknologi yang semakin memudahkan umat.
“Sejatinya vihara atau tempat ibadah itu harus dapat menyejahterakan masyarakat di lingkungannya terlebih dahulu. Jika berlebih maka perlu juga kepada masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.
Vihara harus mengedukasi umat agar peduli sesama dan mengedepankan toleransi dalam suasana keberagaman dalam menyatukan bangsa. “Harapannya kita di Indonesia harus menjunjung tinggi toleransi, menghindari unsur sara dalam suasana keberagaman yang menyatukan bangsa,” ujar Lie Kok Tie.
Menurut dia, eksistensi vihara sebagai tempat ibadah dan cagar budaya ini harus mengedepankan kemaslahatan umat. Untuk mewujudkan niat tersebut, Lie Kok Tie minta agar vihara dipimpin manajemen yang baik, transparan dari umat untuk umat.
Baca juga: Taruna Merah Putih DKI: Cap Go Meh Momentum Perekat Toleransi
Tak kalah penting, vihara ke depan harus go green atau ramah lingkungan. Artinya, masalah lilin dan dupa harus diperhatikan sebaik-baiknya seperti apa ke depannya.
Menurut Lie Kok Tie, apa yang menjadi masukannya merupakan upaya adaptasi apa yang dilakukan umat Buddha di luar negeri di tengah kemajuan teknologi yang semakin memudahkan umat.
“Sejatinya vihara atau tempat ibadah itu harus dapat menyejahterakan masyarakat di lingkungannya terlebih dahulu. Jika berlebih maka perlu juga kepada masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.
Vihara harus mengedukasi umat agar peduli sesama dan mengedepankan toleransi dalam suasana keberagaman dalam menyatukan bangsa. “Harapannya kita di Indonesia harus menjunjung tinggi toleransi, menghindari unsur sara dalam suasana keberagaman yang menyatukan bangsa,” ujar Lie Kok Tie.
(jon)
tulis komentar anda