6 Fakta Akses Jalan Gang Besan Serpong Ditutup Beton, Nomor 4 Kecewa Berat
Selasa, 07 Februari 2023 - 18:06 WIB
Ketika itu keinginan warga yang meminta diberikan akses jalan sekitar 1 meter telah disetujui sang pemilik. Artinya, jalan gang tidak akan ditutup total.
3. Tiba-tiba Dilaporkan ke Polisi
Namun, di tengah proses salah satu warga berinisial IM melaporkan Bayu ke polisi dengan tuduhan perusakan aset di lahan tersebut.
"Dia merusak rencana. Dia mengklaim bahwa tanah itu punya jalan warga bukan milik kita. Akhirnya sekitar 3 minggu lalu kita edarkan surat penutupan jalan. Tiba-tiba saya dilaporkan ke polisi karena dianggap merusak jalan, ada bukti LP-nya. Marah dong kita, makanya kita tutup sekalian itu jalan," tegas Bayu.
4. Kecewa, Jalan Ditembok Beton
Pelaporan polisi membuat Bayu kecewa hingga akhirnya membatalkan kebijakan pemberian akses jalan selebar 1 meter bagi warga. Dia mempersilakan warga menempuh jalur hukum jika merasa akses yang ditutup tembok beton itu adalah jalan lingkungan.
"Yang saya permasalahkan, warga mendirikan akses jalan selama bertahun-tahun kok nggak izin sama pemilik tanah. Kalau saya jelas berdasarkan sertifikat. Kalau ada yang klaim itu bagian jalan lingkungan ya buktikan kepemilikannya. Laporkan, ada proses hukum," ujar Bayu.
5. Pengerahan Sekelompok Orang
Bayu membantah kesaksian warga yang mengatakan ada pelibatan sejumlah preman atau sekelompok orang saat pembangunan tembok beton di Gang Besan. Menurutnya, beberapa pria berwajah gelap itu sengaja dibawa untuk menjaganya di lapangan dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Nggak ada preman-preman di sini. Sempat memang dari kita ada orang sana (etnis tertentu) datang, karena apa? Dia takut saya diapa-apain, hanya mengamankan dan menjaga saya saja," ucapnya.
3. Tiba-tiba Dilaporkan ke Polisi
Namun, di tengah proses salah satu warga berinisial IM melaporkan Bayu ke polisi dengan tuduhan perusakan aset di lahan tersebut.
"Dia merusak rencana. Dia mengklaim bahwa tanah itu punya jalan warga bukan milik kita. Akhirnya sekitar 3 minggu lalu kita edarkan surat penutupan jalan. Tiba-tiba saya dilaporkan ke polisi karena dianggap merusak jalan, ada bukti LP-nya. Marah dong kita, makanya kita tutup sekalian itu jalan," tegas Bayu.
4. Kecewa, Jalan Ditembok Beton
Pelaporan polisi membuat Bayu kecewa hingga akhirnya membatalkan kebijakan pemberian akses jalan selebar 1 meter bagi warga. Dia mempersilakan warga menempuh jalur hukum jika merasa akses yang ditutup tembok beton itu adalah jalan lingkungan.
"Yang saya permasalahkan, warga mendirikan akses jalan selama bertahun-tahun kok nggak izin sama pemilik tanah. Kalau saya jelas berdasarkan sertifikat. Kalau ada yang klaim itu bagian jalan lingkungan ya buktikan kepemilikannya. Laporkan, ada proses hukum," ujar Bayu.
5. Pengerahan Sekelompok Orang
Bayu membantah kesaksian warga yang mengatakan ada pelibatan sejumlah preman atau sekelompok orang saat pembangunan tembok beton di Gang Besan. Menurutnya, beberapa pria berwajah gelap itu sengaja dibawa untuk menjaganya di lapangan dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Nggak ada preman-preman di sini. Sempat memang dari kita ada orang sana (etnis tertentu) datang, karena apa? Dia takut saya diapa-apain, hanya mengamankan dan menjaga saya saja," ucapnya.
tulis komentar anda