Telan Anggaran Rp52 Miliar, Skywalk Kebayoran Jadi Solusi Perpindahan Antarmoda bagi Masyarakat
Jum'at, 27 Januari 2023 - 14:14 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan kehadiran Skywalk Kebayoran dapat menjadi solusi perpindahan antarmoda bagi masyarakat. Pembangunan Skywalk Kebayoran menelan biaya APBD DKI senilai Rp52 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, Skywalk Kebayoran menjadi solusi perpindahan antarmoda bagi masyarakat. Karena skywalk ini menghubungkan Stasiun Kereta Api Kebayoran Lama dengan Halte Transjakarta Koridor 8 dan Koridor 13 Velbak.
"Tentunya, ini menjadi terobosan baru supaya orang memudahkan mobilitas daripada ketiga koridor sampai tujuannya," kata Hari kepada awak media di Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan pada Jumat (27/1/2023).
Hari menuturkan, hadirnya Skywalk Kebayoran sangat berarti bagi masyarakat. Skywalk yang memiliki panjang 452 meter itu menjadi yang terpanjang di Ibu Kota.
"Tentunya ini menjadi sangat berarti banget, dan kami serta masyarakat, skywalk ini memiliki panjang 452 meter, dan menjadi sektor yang panjang," tuturnya.
Hari membeberkan anggaran pembangunan Skywalk Kebayoran menelan biaya APBD senilai Rp52 miliar.
Tentunya ini menjadi tugas kami untuk bisa membangun dan merawat dan juga saya harapkan tentunya masyarakat bisa ikut sama-sama memelihara Skywalk Kebayoran," tuturnya.
Sebagai informasi mengutip laman Instagram @binamargadki, Skywalk Kebayoran bertujuan sebagai sarana integrasi antara halte Transjakarta Koridor 13 Velbak dengan halte Transjakarta Kebayoran Lama Koridor 8 serta Stasiun KRL Kebayoran guna memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi publik.
Panjang bentang Skywalk Kebayoran Lama mencapai 450 meter dengan lebar 3,6 meter. Skywalk Kebayoran Lama juga dilengkapi tiga unit lift dan dua unit eskalator agar memudahkan masyarakat termasuk lansia, ibu hamil dan teman-teman disabilitas menggunakan fasilitas tersebut.
Di tiap sisi Skywalk Kebayoran juga dipasang lampu artistik untuk memperindah pada saat malam hari. Serta tersebar belasan kamera CCTV yang dapat memantau selama 24 jam agar masyarakat merasa aman dan nyaman.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, Skywalk Kebayoran menjadi solusi perpindahan antarmoda bagi masyarakat. Karena skywalk ini menghubungkan Stasiun Kereta Api Kebayoran Lama dengan Halte Transjakarta Koridor 8 dan Koridor 13 Velbak.
"Tentunya, ini menjadi terobosan baru supaya orang memudahkan mobilitas daripada ketiga koridor sampai tujuannya," kata Hari kepada awak media di Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan pada Jumat (27/1/2023).
Hari menuturkan, hadirnya Skywalk Kebayoran sangat berarti bagi masyarakat. Skywalk yang memiliki panjang 452 meter itu menjadi yang terpanjang di Ibu Kota.
"Tentunya ini menjadi sangat berarti banget, dan kami serta masyarakat, skywalk ini memiliki panjang 452 meter, dan menjadi sektor yang panjang," tuturnya.
Hari membeberkan anggaran pembangunan Skywalk Kebayoran menelan biaya APBD senilai Rp52 miliar.
Tentunya ini menjadi tugas kami untuk bisa membangun dan merawat dan juga saya harapkan tentunya masyarakat bisa ikut sama-sama memelihara Skywalk Kebayoran," tuturnya.
Sebagai informasi mengutip laman Instagram @binamargadki, Skywalk Kebayoran bertujuan sebagai sarana integrasi antara halte Transjakarta Koridor 13 Velbak dengan halte Transjakarta Kebayoran Lama Koridor 8 serta Stasiun KRL Kebayoran guna memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi publik.
Panjang bentang Skywalk Kebayoran Lama mencapai 450 meter dengan lebar 3,6 meter. Skywalk Kebayoran Lama juga dilengkapi tiga unit lift dan dua unit eskalator agar memudahkan masyarakat termasuk lansia, ibu hamil dan teman-teman disabilitas menggunakan fasilitas tersebut.
Di tiap sisi Skywalk Kebayoran juga dipasang lampu artistik untuk memperindah pada saat malam hari. Serta tersebar belasan kamera CCTV yang dapat memantau selama 24 jam agar masyarakat merasa aman dan nyaman.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(hab)
tulis komentar anda