Ahok: Kalau Polisi Curiga Pasti Digeledah
A
A
A
JAKARTA - Terkait penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri terhadap ruang kerja Haji Lulung, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berkomentar banyak.
"Saya kira kamu tanya polisi. Itu (penggeledahan) protapnya polisi atau KPK begitu ya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2015).
Namun sebagai seorang Polisi atau KPK, Ahok mengatakan jika memang ada kecurigaan akan sesuatu maka memang tugas Polisi dan KPK akan menggeledah ruangan siapapun.
"Kalau dia (Polri atau KPK) curiga sesuatu mereka datang pasti geledah," tutup Ahok.
Sebelumnya, Bareksrim Mabes Polri menggeledah tiga ruangan di DPRD DKI Jakarta yaitu ruang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Haji Lulung di lantai 9 Gedung Baru, ruangan Fahmi Zulfikar Hasibuan di lantai 5 Gedung Baru, dan ruangan sekretariat komisi E di Gedung Lama.
Dari kantor Haji Lulung, penyidik membawa sejumlah dokumen sebanyak dua tas ransel dan satu map. Dari sekretariat komisi E, penyidik menyita dua PC komputer, satu CPU, dan satu kardus berisi berkas.
Penggeledahan di Gedung DPRD tersebut terkait anggaran siluman yang ada di APBD 2014 dalam pengadaan UPS. Sejauh ini, polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi APBD tersebut.
"Saya kira kamu tanya polisi. Itu (penggeledahan) protapnya polisi atau KPK begitu ya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2015).
Namun sebagai seorang Polisi atau KPK, Ahok mengatakan jika memang ada kecurigaan akan sesuatu maka memang tugas Polisi dan KPK akan menggeledah ruangan siapapun.
"Kalau dia (Polri atau KPK) curiga sesuatu mereka datang pasti geledah," tutup Ahok.
Sebelumnya, Bareksrim Mabes Polri menggeledah tiga ruangan di DPRD DKI Jakarta yaitu ruang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Haji Lulung di lantai 9 Gedung Baru, ruangan Fahmi Zulfikar Hasibuan di lantai 5 Gedung Baru, dan ruangan sekretariat komisi E di Gedung Lama.
Dari kantor Haji Lulung, penyidik membawa sejumlah dokumen sebanyak dua tas ransel dan satu map. Dari sekretariat komisi E, penyidik menyita dua PC komputer, satu CPU, dan satu kardus berisi berkas.
Penggeledahan di Gedung DPRD tersebut terkait anggaran siluman yang ada di APBD 2014 dalam pengadaan UPS. Sejauh ini, polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi APBD tersebut.
(ysw)