Tambah Koleksi Satwa, Bayi Jaguar Lahir di TSI
A
A
A
BOGOR - Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, kembali menambah koleksi satwa. Pasalnya, seekor bayi jaguar (panthera onca) lahir pada 10 Maret 2015 lalu.
Bayi jaguar yang belum diberi nama tersebut menjadi koleksi jaguar yang ketiga. Direktur Utama TSI Jansen Manansang menjelaskan bayi jaguar lahir dari hasil perkawinan antara induk jantan bernama Diabolo, jaguar hitam dan induk betina bernama Valdiava, jaguar loreng yang memang sudah menjadi koleksi satwanya sejak lama.
"Dua induk ini habitat aslinya dari Amerika Latin, namun ini hasil pertukaran satwa dari kebun binatang Tier Park. Waktu itu pertukarannya dengan macan tutul Jawa pada tahun 2011," jelas Jansen di Baby Zoo, TSI, Cisarua, Bogor, Jumat 10 April kemarin.
Jansen menuturkan, proses kelahiran bayi jaguar tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati. Mengingat ini adalah kelahiran pertama bayi jaguar. Pihaknya juga mengawasi 24 jam menggunakan kamera CCTV.
"Jadi saat kelahirannya itu membutuhkan tempat yang tenang dan benar-benar alami. Agar induk tidak stres sama seperti habitat aslinya," ujarnya. Jansen menuturkan, seperti kucing lain, jaguar merupakan satwa soliter dan karnivora murni. Jaguar lebih suka memburu mangsa yang lebih besar seperti rusa, kapibara, caiman, dan tapir.
"Secara fisik jaguar mirip macam tutul. Namun dari tingkah laku dan karakteristik tempat hidup lebih mirip harimau," jelasnya.
Sementara itu, Humas TSI Yulius Suprihardo mengatakan, secara resmi akan memperkenalkan bayi jaguar tersebut ke pengunjung setelah berumur tiga bulan."Sekitar bulan Juni ini akan kita kenalkan ke pengunjung," pungkasnya.
Bayi jaguar yang belum diberi nama tersebut menjadi koleksi jaguar yang ketiga. Direktur Utama TSI Jansen Manansang menjelaskan bayi jaguar lahir dari hasil perkawinan antara induk jantan bernama Diabolo, jaguar hitam dan induk betina bernama Valdiava, jaguar loreng yang memang sudah menjadi koleksi satwanya sejak lama.
"Dua induk ini habitat aslinya dari Amerika Latin, namun ini hasil pertukaran satwa dari kebun binatang Tier Park. Waktu itu pertukarannya dengan macan tutul Jawa pada tahun 2011," jelas Jansen di Baby Zoo, TSI, Cisarua, Bogor, Jumat 10 April kemarin.
Jansen menuturkan, proses kelahiran bayi jaguar tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati. Mengingat ini adalah kelahiran pertama bayi jaguar. Pihaknya juga mengawasi 24 jam menggunakan kamera CCTV.
"Jadi saat kelahirannya itu membutuhkan tempat yang tenang dan benar-benar alami. Agar induk tidak stres sama seperti habitat aslinya," ujarnya. Jansen menuturkan, seperti kucing lain, jaguar merupakan satwa soliter dan karnivora murni. Jaguar lebih suka memburu mangsa yang lebih besar seperti rusa, kapibara, caiman, dan tapir.
"Secara fisik jaguar mirip macam tutul. Namun dari tingkah laku dan karakteristik tempat hidup lebih mirip harimau," jelasnya.
Sementara itu, Humas TSI Yulius Suprihardo mengatakan, secara resmi akan memperkenalkan bayi jaguar tersebut ke pengunjung setelah berumur tiga bulan."Sekitar bulan Juni ini akan kita kenalkan ke pengunjung," pungkasnya.
(whb)