Kartu THB Commuter Line Hilang PT KCJ Raup Rp2,25 Miliar

Rabu, 01 April 2015 - 21:45 WIB
Kartu THB Commuter Line...
Kartu THB Commuter Line Hilang PT KCJ Raup Rp2,25 Miliar
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan PT KCJ tetap meraup uang Rp2,25 miliar meski belasan ribu kartu Tiket Harian Berjamin (THB) hilang. Pasalnya, uang jaminan Rp5.000 yang dibayar masyarakat otomatis menjadi milik PT KCJ.

Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melihat bahwa apa yang dilakukan PT KCJ harus bisa dijelaskan kepada masyarakat, khususnya pengguna kereta Commuter Line terkait naiknya biaya jaminan THB dari Rp5.000 menjadi Rp10.000. Tulus menilai, jika memang ingin mengurangi kehilangan kartu tentu kenaikan uang jaminan bukan satu satunya cara.

Sebab jika dengan uang jaminan Rp5.000, dan setiap hari kehilangan kartu mencapai 15.000 kartu tentu ada pemasukan dari uang jaminan sebesar Rp75 juta setiap harinya.

"Satu bulan berarti PT KCJ memperoleh pemasukan Rp2,25 miliar. Ini tentu bukan uang yang kecil. Apalagi ketika uang jaminan dinaikkan menjadi Rp10.000," ungkap Tulus kepada Sindonews, Rabu (1/4/2015). Tulus menyarankan seharusnya ada aksi yang dilakukan PT KCJ untuk pengguna THB bisa teredukasi tanpa harus menaikkan uang jaminan.

Salah satu pengguna pengguna Tiket Harian Berjamin (THB) Adi merasa keberatan jika uang jaminan dinaikkan menjadi Rp10.000. Sebab menurutnya selama ini banyak pengguna kartu THB yang tidak mengembalikan kartu lantaran harus mengantre di loket saat melakukan refund.

Hal ini akan menyulitkan jika saat pergi membawa anak. Sehingga banyak yang enggan mengembalikan kartu THB tersebut. Akhirnya hangus begitu saja.

Dirinya mempertanyakan atas dasar apa PT KCJ menaikkan uang jaminan."Sebenarnya uang jaminan tersebut ada agar masyarakat mengembalikan kartu tersebut, bagaimana masyarakat mau mengembalikan jika saat mengembalikan antreannya cukup panjang," ujarnya.

Dirinya juga mempertanyakan ke mana uang jaminan yang masuk ke rekening PT KCJ, jika memang untuk membuat kartu THB lagi tentu harus ada perinciannya. Dengan demikian masyarakat tanpa disuruh bisa mengubah pola berkendara menggunakan kereta Commuter Line.

"Selama ini kita tidak pernah mengetahui ke mana uang jaminan dari kartu yang kita bawa ke rumah," tuturnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6704 seconds (0.1#10.140)