Tiap Hari, 500 Ton Sampah Numpuk di TPA Cipayung
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang memperbaiki kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cipayung, di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok. Hal itu bertujuan, agar sampah tidak menumpuk.
"Kami perlu lebih serius lagi melaksanakan beberapa perbaikan, dan berupaya juga untuk melakukan teknologi tertentu agar bisa mengolah sampah menjadi energi dan produk sampah," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Depok, Jumat 20 Maret 2015.
Menurut dia, teknologi yang akan digunakan adalah memproses tiga hal sekaligus, yaitu proses pengolahan organik menjadi kompos baik di tingkat Unit Pengolahan Sampah (UPS) maupun mandiri. Proses mengintensifkan bank sampah, dan menangani sementara tumpukan sampah di TPA yang mencapai 500 ton per hari.
Namun demikian, pihaknya juga harus menerima sebagian residu dari upaya penerapan teknologi tersebut. "Dinas Kebersihan saat ini sedang berjuang keras untuk menerapkan teknologi baru itu," katanya.
Terkait rencana pembuangan sampah ke TPA gabungan Nambo, dia menjelaskan, tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan tiga kawasan yaitu Kabupaten Bogor, dan kota Bogor, bersepakat mendorong agar proses pembangunan UPS Terpadu di Nambo bisa segera dioperasionalkan.
"Kami berharap tahun 2016 Nambo sudah selesai dan bisa beroperasi. Namun, kalau kami sudah bisa menerapkan teknologi itu mudah-mudahan tidak terbebani lagi dengan masalah sampah," katanya.
Nur Mahmudi juga memastikan, pihaknya tetap akan memperluas TPA Cipayung walaupun ditolak warga. "Perluasan tetap kami lakukan," tandasnya.
"Kami perlu lebih serius lagi melaksanakan beberapa perbaikan, dan berupaya juga untuk melakukan teknologi tertentu agar bisa mengolah sampah menjadi energi dan produk sampah," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Depok, Jumat 20 Maret 2015.
Menurut dia, teknologi yang akan digunakan adalah memproses tiga hal sekaligus, yaitu proses pengolahan organik menjadi kompos baik di tingkat Unit Pengolahan Sampah (UPS) maupun mandiri. Proses mengintensifkan bank sampah, dan menangani sementara tumpukan sampah di TPA yang mencapai 500 ton per hari.
Namun demikian, pihaknya juga harus menerima sebagian residu dari upaya penerapan teknologi tersebut. "Dinas Kebersihan saat ini sedang berjuang keras untuk menerapkan teknologi baru itu," katanya.
Terkait rencana pembuangan sampah ke TPA gabungan Nambo, dia menjelaskan, tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan tiga kawasan yaitu Kabupaten Bogor, dan kota Bogor, bersepakat mendorong agar proses pembangunan UPS Terpadu di Nambo bisa segera dioperasionalkan.
"Kami berharap tahun 2016 Nambo sudah selesai dan bisa beroperasi. Namun, kalau kami sudah bisa menerapkan teknologi itu mudah-mudahan tidak terbebani lagi dengan masalah sampah," katanya.
Nur Mahmudi juga memastikan, pihaknya tetap akan memperluas TPA Cipayung walaupun ditolak warga. "Perluasan tetap kami lakukan," tandasnya.
(mhd)