Dilaporkan ke Polda Metro, Ngabalin Bingung
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar kubu Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Ali Muchtar Ngabalin memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya.
Pemanggilan itu terkait dugaan kasus perbuatan tidak menyenangkan yang dilaporkan oleh seseorang bernama Roger Raweyai pada saat rapat Konsolidasi DPP Partai Golkar di Hotel Sahid, Jakarta pada Selasa 10 Maret 2015.
Meski memenuhi panggilan polisi, Ngabalin mengaku bingung dengan laporan terhadap dirinya. Padaha, kata dia, dirinya yang seharusnya menjadi pelapor karena telah menjadi korban.
"Saya dipanggil hari ini ke Polda Metro Jaya. Saya datang sama-sama dengan teman-teman, abang-abang saya, kawan-kawan saya, dari Progres 98, dan kantor pengacara Bang Eggi Sudjana," tutur Ngabalin di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Dia mengakui kedatangannya dalam kapasitas sebagai Wasekjen DPP Partai Golkar.
Ngabalin mengungkapkan, pelapor dirinya bernama Roger Raweyai, orang yang telah menyerangnya saat rapat konsolidasi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie di Hotel Sahid, Selasa 10 Maret 2015 lalu.
"Katanya dia diserang, digebukin, dipukul, sehingga ya itulah nanti saya mau dengar dari polisi apa bentuk laporannya di kantor polisi," paparnya.
Dia mengaku tiak mengetahui latar belakang sosok bernama Roger Raweyai ini. "Tidak tahu. Ini anak tidak tahu. Ini anak memang asing di tempat kita. Dia masuk kemudian melakukan penyerangan kepada saya, sementara saya menjadi peserta rapat konsultasi nasional Partai Golkar kemarin," tuturnya.
Ngabalin kembali mengungkapkan keanehan atas laporan terhadapnya. "Malah sekarang saya yang dilaporkan, Golkar dilaporkan, melakukan tindakan tidak menyenangkan. Makanya nanti kami lihat akhir cerita ini," tuturnya.
Pemanggilan itu terkait dugaan kasus perbuatan tidak menyenangkan yang dilaporkan oleh seseorang bernama Roger Raweyai pada saat rapat Konsolidasi DPP Partai Golkar di Hotel Sahid, Jakarta pada Selasa 10 Maret 2015.
Meski memenuhi panggilan polisi, Ngabalin mengaku bingung dengan laporan terhadap dirinya. Padaha, kata dia, dirinya yang seharusnya menjadi pelapor karena telah menjadi korban.
"Saya dipanggil hari ini ke Polda Metro Jaya. Saya datang sama-sama dengan teman-teman, abang-abang saya, kawan-kawan saya, dari Progres 98, dan kantor pengacara Bang Eggi Sudjana," tutur Ngabalin di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Dia mengakui kedatangannya dalam kapasitas sebagai Wasekjen DPP Partai Golkar.
Ngabalin mengungkapkan, pelapor dirinya bernama Roger Raweyai, orang yang telah menyerangnya saat rapat konsolidasi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie di Hotel Sahid, Selasa 10 Maret 2015 lalu.
"Katanya dia diserang, digebukin, dipukul, sehingga ya itulah nanti saya mau dengar dari polisi apa bentuk laporannya di kantor polisi," paparnya.
Dia mengaku tiak mengetahui latar belakang sosok bernama Roger Raweyai ini. "Tidak tahu. Ini anak tidak tahu. Ini anak memang asing di tempat kita. Dia masuk kemudian melakukan penyerangan kepada saya, sementara saya menjadi peserta rapat konsultasi nasional Partai Golkar kemarin," tuturnya.
Ngabalin kembali mengungkapkan keanehan atas laporan terhadapnya. "Malah sekarang saya yang dilaporkan, Golkar dilaporkan, melakukan tindakan tidak menyenangkan. Makanya nanti kami lihat akhir cerita ini," tuturnya.
(mhd)