Kami Serius Memberantas Begal
A
A
A
MARAKNYA pembegalan membuat pengendara sepeda motor harus ekstra waspada. Pelakunya pun terbilang sadis. Bermodal golok atau samurai, mereka tak segan melukai korbannya jika melakukan perlawanan.
Meningkatnya kasus begal jalanan atau polisi menyebutnya kejahatan pencurian dengan kekerasan, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus. “Tugas utamanya untuk memberangus komplotan begal yang sudah mengakar dan membuat resah masyarakat,” kata Kapolda Metro Jaya, Unggung Cahyono.
Kepada Ade Nyong dari SINDO Weekly, Unggung menyatakan pihaknya bertekad memutus mata rantai hingga ke penadah. Untuk itu patroli skala besar yang melibatkan seluruh kesatuan dari Polda Metro Jaya akan kerap dilaksanakan. “Intelkam juga kami turunkan pada seluruh kesatuan untuk memerangi curas,” tegasnya.
Apa yang dilakukan Polisi untuk memberantas begal sepeda motor?
Tentunya upaya preventif, kami imbau warga tak berhenti di sembarangan tempat gelap dan sebagainya. Selain itu kami melaksanakan patroli, baik skala sedang maupun skala besar. Patroli itu dilaksanakan setiap malam. Dan yang efektif adalah melakukan razia. Contohnya di Depok ada empat titik, Tangerang ada lima titik, setiap malam razia berlangsung hingga pukul tiga pagi.
Apa yang dimaksud efektif dari razia itu?
Jadi, kegiatan ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak dari pada pelaku tersebut. Bahkan, hasil dari 21 razia yang telah kami lakukan, kami berhasil menangkap dua ton ganja dari Aceh di Jakarta Barat. Ganja tersebut dibawa dari Aceh ke Medan, dan kemudian dibawa ke Jakarta.
Selain itu, kami juga banyak menemukan barang bukti, seperti di Depok dan Jakarta Selatan dekat Kelapa Dua. Di sana kami temukan potongan-potongan kendaraan bermotor. Kebanyakan kendaraan yang ditemukan itu, nomor-nomor mesinnya telah dihapus. Untuk itu, saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polres maupun Polsek, untuk melakukan hal yang sama.
Untuk Polda Metro Jaya sendiri kami mengerahkan hingga 150 anggota tiap malam. Kemarin, saya sampai jam 2 dinihari di wilayah Tangerang. Saya turun langsung ke lapangan untuk menyemangati anggota agar tetap semangat melaksanakan operasi.
Ada pandangan patroli dari kepolisian tidak serius?
Itu tidak benar. Di Jakarta Selatan kemarin patroli berhasil melakukan penangkapan terhadap begal yang membabat seorang anak SMP dengan golok. Setelah lima jam kejadian, pelaku begal itu berhasil ditangkap. Hal itu menunjukkan bahwa polisi serius memberantas.
Modus apa saja yang dilakukan oleh para begal ini?
Modus mereka, seperti di Depok itu langsung mengikuti korbannya. Kemudian mereka mendekati korban dengan motor, lalu membacoknya. Di Depok itu ada dua korban yang kami tangkap. Selain itu, kami menangkap para pelaku di 11 tempat, baik di Depok maupun di Tangerang. Bahkan kami melakukan pengejaran dari kejahatan ini sampai ke Lampung.
Hasil kejahatan para begal itu dijual kemana?
Nah ini terkait dengan para penadah. Makanya kami melakukan penggerebekan di beberapa lokasi. Penadah ini yang membuat para pelaku terus beraksi mencuri. Motor yang dicuri itu dipereteli dan dijual terpisah, sehingga untuk mencarinya kembali akan sangat sulit. Makanya sejak sekarang ini kami akan memutus mata rantai utama kejahatan pencurian motor dengan membersihkan penadah. Para penadah akan dihukum berat dan akan dibersihkan.
Di daerah mana saja yang teridentifikasi rawan begal?
Kalau daerah yang paling rawan itu sebenarnya di daerah Kabupaten Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi, dan Depok. Karena daerah-daerah itu kan daerah pinggiran, dan di situ juga sangat gelap.
Bagaimana dengan upaya main hakim sendiri dari warga?
Saya mengimbau kepada masyarakat, saat pelaku pembegalan tertangkap tangan, silakan diserahkan kepada pihak kepolisian, jangan main hakim sendiri.
Selengkapnya baca SINDO Weekly No. 01-04, terbit Kamis 5 Maret 2015
Meningkatnya kasus begal jalanan atau polisi menyebutnya kejahatan pencurian dengan kekerasan, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus. “Tugas utamanya untuk memberangus komplotan begal yang sudah mengakar dan membuat resah masyarakat,” kata Kapolda Metro Jaya, Unggung Cahyono.
Kepada Ade Nyong dari SINDO Weekly, Unggung menyatakan pihaknya bertekad memutus mata rantai hingga ke penadah. Untuk itu patroli skala besar yang melibatkan seluruh kesatuan dari Polda Metro Jaya akan kerap dilaksanakan. “Intelkam juga kami turunkan pada seluruh kesatuan untuk memerangi curas,” tegasnya.
Apa yang dilakukan Polisi untuk memberantas begal sepeda motor?
Tentunya upaya preventif, kami imbau warga tak berhenti di sembarangan tempat gelap dan sebagainya. Selain itu kami melaksanakan patroli, baik skala sedang maupun skala besar. Patroli itu dilaksanakan setiap malam. Dan yang efektif adalah melakukan razia. Contohnya di Depok ada empat titik, Tangerang ada lima titik, setiap malam razia berlangsung hingga pukul tiga pagi.
Apa yang dimaksud efektif dari razia itu?
Jadi, kegiatan ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak dari pada pelaku tersebut. Bahkan, hasil dari 21 razia yang telah kami lakukan, kami berhasil menangkap dua ton ganja dari Aceh di Jakarta Barat. Ganja tersebut dibawa dari Aceh ke Medan, dan kemudian dibawa ke Jakarta.
Selain itu, kami juga banyak menemukan barang bukti, seperti di Depok dan Jakarta Selatan dekat Kelapa Dua. Di sana kami temukan potongan-potongan kendaraan bermotor. Kebanyakan kendaraan yang ditemukan itu, nomor-nomor mesinnya telah dihapus. Untuk itu, saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polres maupun Polsek, untuk melakukan hal yang sama.
Untuk Polda Metro Jaya sendiri kami mengerahkan hingga 150 anggota tiap malam. Kemarin, saya sampai jam 2 dinihari di wilayah Tangerang. Saya turun langsung ke lapangan untuk menyemangati anggota agar tetap semangat melaksanakan operasi.
Daerah yang paling rawan begal adalah Kabupaten Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi, dan Depok. Karena daerah-daerah itu kan daerah pinggiran, dan di situ juga sangat gelap.
Ada pandangan patroli dari kepolisian tidak serius?
Itu tidak benar. Di Jakarta Selatan kemarin patroli berhasil melakukan penangkapan terhadap begal yang membabat seorang anak SMP dengan golok. Setelah lima jam kejadian, pelaku begal itu berhasil ditangkap. Hal itu menunjukkan bahwa polisi serius memberantas.
Modus apa saja yang dilakukan oleh para begal ini?
Modus mereka, seperti di Depok itu langsung mengikuti korbannya. Kemudian mereka mendekati korban dengan motor, lalu membacoknya. Di Depok itu ada dua korban yang kami tangkap. Selain itu, kami menangkap para pelaku di 11 tempat, baik di Depok maupun di Tangerang. Bahkan kami melakukan pengejaran dari kejahatan ini sampai ke Lampung.
Hasil kejahatan para begal itu dijual kemana?
Nah ini terkait dengan para penadah. Makanya kami melakukan penggerebekan di beberapa lokasi. Penadah ini yang membuat para pelaku terus beraksi mencuri. Motor yang dicuri itu dipereteli dan dijual terpisah, sehingga untuk mencarinya kembali akan sangat sulit. Makanya sejak sekarang ini kami akan memutus mata rantai utama kejahatan pencurian motor dengan membersihkan penadah. Para penadah akan dihukum berat dan akan dibersihkan.
Di daerah mana saja yang teridentifikasi rawan begal?
Kalau daerah yang paling rawan itu sebenarnya di daerah Kabupaten Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi, dan Depok. Karena daerah-daerah itu kan daerah pinggiran, dan di situ juga sangat gelap.
Bagaimana dengan upaya main hakim sendiri dari warga?
Saya mengimbau kepada masyarakat, saat pelaku pembegalan tertangkap tangan, silakan diserahkan kepada pihak kepolisian, jangan main hakim sendiri.
Selengkapnya baca SINDO Weekly No. 01-04, terbit Kamis 5 Maret 2015
(hyk)